– Kurma merupakan buah yang menjadi favorit selama bulan Ramadhan, baik untuk sahur maupun berbuka puasa. Namun, tidak semua kurma memiliki rasa manis yang alami.
Ada beberapa kurma yang telah diproses dengan tambahan pemanis buatan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui perbedaan antara kurma manis alami dan kurma yang telah diberi tambahan gula.
Hal itu penting untuk menjaga kesehatan selama puasa Ramadhan dengan mengurangi asupan gula, terutama bagi penderita diabetes.
Perbedaan tekstur kurma manis alami dan manis buatan
Pakar kurma dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Sudarsono, MSc., menjelaskan bahwa kurma dari Timur Tengah dan Afrika Utara biasanya segar dan alami, tanpa tambahan pemanis. Sebaliknya, beberapa kurma dari Pakistan telah diproses dengan penambahan cairan gula.
Kurma dengan manis alami memiliki tekstur yang lebih keras dan padat. Sementara itu, kurma yang telah diberi pemanis tambahan cenderung lebih lunak karena proses pemanasan yang dilakukan untuk memasukkan cairan gula ke dalam jaringan buah.
Rasa manis kurma alami dan kurma dengan pemanis tambahan
Kurma alami memiliki rasa manis yang meresap hingga ke dalam daging buahnya. Sebaliknya, kurma yang diberi tambahan pemanis hanya terasa manis pada permukaan buah karena gula yang ditambahkan tidak sepenuhnya terserap ke dalam jaringan buah.
Kandungan gula dalam kurma manis alami dan buatan
Salah satu cara paling akurat untuk membedakan kurma alami dan kurma yang telah diproses adalah dengan mendeteksi jenis gula yang terkandung di dalamnya.
Kurma alami umumnya mengandung fruktosa, sedangkan kurma yang diberi tambahan pemanis mengandung campuran fruktosa dan sukrosa dari gula tebu.
Mengapa kurma diberi pemanis tambahan?
.
).
Ciri-ciri kurma tanpa gula tambahan yang lebih sehat
Agar tidak salah pilih, berikut beberapa ciri kurma alami tanpa pemanis tambahan:
1. Tekstur padat
Kurma alami biasanya memiliki tekstur lebih keras dan padat, dengan sedikit kerutan. Sebaliknya, kurma berpemanis buatan lebih lembek, lengket, dan tampak mengkilap karena adanya lapisan gula di permukaannya.
2. Daging buahnya manis
Kurma alami memiliki rasa manis yang berasal dari daging buahnya, bukan dari lapisan luar. Jika rasa manisnya terasa di permukaan dan berlebihan, kemungkinan besar kurma tersebut telah diberi tambahan pemanis.
3. Tidak dikerubuti semut
Kurma alami yang tidak mengandung tambahan gula biasanya tidak menarik perhatian semut. Jika kurma dibiarkan di ruangan terbuka dan tidak dikerubuti semut, kemungkinan besar kurma tersebut alami. Sebaliknya, kurma yang banyak dikerubuti semut menunjukkan adanya tambahan gula.
4. Memiliki label tanpa gula tambahan
Saat membeli kurma di toko atau supermarket, periksa label kemasannya. Kurma alami biasanya memiliki label yang mencantumkan “tanpa tambahan gula” atau “100 persen alami”.
Pastikan juga untuk membaca label dalam berbagai bahasa untuk memastikan informasi yang tertulis konsisten.
Varietas kurma dengan kadar gula rendah
Untuk mengurangi asupan gula, sebaiknya pilih varietas kurma yang memiliki kadar gula lebih rendah, seperti:
Sebaliknya, varietas kurma seperti Medjool, Sukkari, atau Barhi matang cenderung memiliki kadar gula yang lebih tinggi.
Dengan memperhatikan ciri-ciri ini serta memilih varietas kurma dengan kadar gula lebih rendah, kita dapat menikmati manfaat kurma yang lebih sehat selama Ramadhan.
