Mendengarkan musik untuk anak menjadi praktik biasa bagi banyak orangtua. Di luar sifatnya yang menghibur, rutinitas ini dianggap memberikan berbagai manfaat kepada si kecil.
Lagu anak-anak pun bisa dijadikan alat pendidikan yang bermanfaat bagi Bu, si kecil tersebut. Mengacu pada poin itu, Kemendikdasmen lewat Direktorat Guru PAUD dan PNF merilis program bernama Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini atau disingkat sebagai KICAU.
Rencana KICAU dirancang guna menguatkan pembelajaran moral anak-anak mulai dari usia muda lewat lirik lagu yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan mereka. Menurut sudut pandang ilmu kejiwaan, musik khusus anak memiliki dampak baik pada beberapa aspek pengembangan si kecil.
Fungsi Lagu Anak dalam Mempengaruhi Berbagai Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Si Kecil
Baca ulasannya dengan lengkap di bawah ini:
1. Sisi Kognitif serta Bahasa
Kontribusi utama dari lagu-lagu anak bagi pertumbuhan Si Kecil ada pada penguatan kecerdasan kognitifnya. Berdasarkan penelitian, musik, serta lagu-lagu anak, bisa mendongkrak kapabilitas memorinya, pemahaman bahasa, dan fokus belajarnya.
Jurnal tentang musik dan pengambilalihan bahasa awal menyebutkan bahwa musik yang memiliki struktur bisa mendukung perkembangan anak dalam hal peningkatan ketrampilan pendengaran mereka, ini secara langsung berdampak pada kapabilitas bahasa mereka. Berdasarkan konteks bahasa, lagu-lagu untuk anak bermanfaat bagi penguasan vocabulari baru, peningkatan kesadaran akan grammar, serta melatih kefasihan verbal mereka.
Berdasarkan studi tentang hubungan antara ketrampilan musikal, pemrosesan fonologis, dan kemampuan baca tulis dini pada anak usia pra sekolah, disebutkan bahwa anak-anak yang kerap dihadapkan kepada musik menunjukkan pertambahan substansial dalam keterampilan literasi dasar seperti mendengar perbedaan suara serta memahami bagaimana mengucapkan kata-kata secara tepat. Tambahan pula, lagu-lagu berbahasa dwibahasa atau lagu yang memiliki vocabularies yang rumit dapat mendorong perkembangan keterampilan linguistik yang lebih luas dan juga meningkatkan kapabilitas mereka dalam merangkul bahasa kedua.
2. Bidang Sosio-Emosional
Menurut hasil penelitian tentang gabungan antara bernyanyi bersama dapat mendorong perilaku positif pada balita berusia 4 tahun, menyanyikan lagu untuk anak-anak di grup bisa membantu mereka mempelajari cara berbagi, kerja sama tim, serta meningkatkan kemampuan simpati mereka.
Sebaliknya, musik turut mendukung pengaturan emosi pada anak-anak. Penelitian berjudul “The Neurochemistry of Music” mencatat bahwa lagu-lagu bertempo pelan mampu memberikan dampak relaksasi serta membantu mereka meredakan tekanan atau ketidaknyamanan dan meningkatkan sekresi dopamin yang berkaitan dengan rasa senang.
Lagipula, lagu-lagu yang menyampaikan pesan positif bisa meningkatkan kepercayaan diri si anak serta mendukung mereka dalam mengungkapkan emosi lewat irama Musik.
3. Unsur Persepsi dan Gerakan
Irama dan nada pada lagu-lagu anak memudahkan mereka untuk mengenal pola-pola suara serta meningkatkan kepekaan indranya. Sebuah penelitian dari buku “Music Training for the Development of Auditory Skills” menyebut bahwa paparan musik sedari usia muda dapat menunjang proses pendengaran dengan lebih efisien, sehingga berperan besar dalam pertumbuhan kemampuan percepansi suara dan pendengaran si anak menjadi lebih tajam.
Selanjutnya, lagu-lagu untuk anak-anak bisa memacu pertumbuhan kemampuan motorik mereka baik yang besar maupun kecil. Suara musik dengan irama teratur menggerakkan tubuh menjadi lebih sejalan layaknya tepukan tangan atau dansa, yang pada gilirannya melatih koordinasi serta keseimbangan.
Menurut hasil studi tentang “Rhythmic Engagement with Music in Infancy”, diketahui bahwa lewat bernyanyi, si kecil pun bisa belajar menyinkronkan pergerakan fisiknya dengan irama musik. Kegiatan tersebut meningkatkan jalinannya komunikasi antara area sensorimotor di otak, hal ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan kemampuan motorik lanjutan seperti menulis, menggambar, serta bermain instrumen musik.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari penggunaan lagu anak dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati Anda. Mulailah dengan teratur memutar lagu-lagu khusus anak-anak sebagai metode pendidikan yang penuh keseruan bagi mereka.
Lirik lagu beserta pengertian aturan sosial dan kebudayaan
Lagu untuk anak-anak turut mengajarkan norma-norma sosial serta kebudayaan. Sesuai dengan judul jurnal akademis “Songs in Their Heads: Musik dan Maknanya dalam Kehidupan Anak-Anak”, buku tersebut mengeksplorasi bagaimana saat anak-anak bernyanyi lagu tradisional atau lagu yang berisi pesan kesopanan dapat mendukung pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya dan tata krama di tengah masyarakat. Selain itu, melodi-melodi ini pun memperkenalkan ide-ide seputar identitas budaya sambil meningkatkan ikatan anak terhadap peninggalan warisan budayanya sendiri.
Berikutnya, orangtua serta guru bisa menyisipkan lagu ke dalam jadwal sehari-hari guna menambah nilai edukasi bagi si anak. Seperti yang ditemukan pada studi berjudul ‘A Developmental Perspective on Musical Engagement in Young Children from Infancy to School Age’, nyanyian ini mampu dimanfaatkan saat beralih dari satu aktifitas ke lainnya; misalkan dengan menggunakan lagu “Clean Up Song” agar sang buah hati terbiasa membersihkan mainannya sendiri. Di samping itu, penerapan lirik-lirik musikal juga dapat dilakukan selama proses pembelajaran formal demi mendukung pemahaman aspek-aspek ilmiah oleh siswa secara lebih efektif.
Standar penentuan lagu yang sesuai untuk anak usia dini
Saat menentukan pilihan lagu bagi anak usia dini, terdapat sejumlah aspek penting yang harus dipertimbangkan sesuai dengan teori perkembangan kognitif serta kemampuan bahasa mereka:
1. Lirik yang mudah dan kembali lagi
Berdasarkan teori pemrosesan bahasa, proses belajar anak terhadap bahasa dimulai dari identifikasi dan pengejawantahan pola tertentu. Lirik lagu-lagu yang mudah dipahami dan seringkali diulangi sangat bermanfaat dalam mendukung penguasaan vocabulary mereka. Penelitian tentang Peranan Musik Dalam Pencapaian Pengambilan Bahasa Sejak Awal mencatat bahwa menggunakan musik bisa mendorong perkembangan kemampuan linguistik lewat cara memaksimalkan irama suara yang selalu ada dan ketukan nada yang tetap stabil.
2. Lagu dengan irama yang berubah-ubah namun tetap terdefinisi
Perubahan dinamis (naik-turun) pada sesuatu cenderung lebih menarik minat anak-anak serta meningkatkan konsentrasi mereka terhadap bahasa. Menurut penelitian dari Psikologi Musik, musik bertonal, misalnya lagu-lagu anak tradisional yang memiliki struktur nada yang jelas, lebih efektif untuk menguatkan pemahaman tentang fonologi si anak daripada lagu bernada monoton.
3. Keterlibatan gerakan fisik
Lagu-lagu yang mendorong anak-anak untuk aktif bergerak (seperti contoh lagu “Head, Shoulders, Knees, and Toes”, atau versi Bahasanya yaitu “Kepala, Bahu, lutut, dan Jari-jemri”) membantu dalam pengembangan koordinasi motorik sambil memperkokoh hubungan antara saraf di otak selama proses belajar. Berdasarkan prinsip embodied cognition, metode belajar dengan cara melakukan aktivitas fisik dapat menambah pengetahuan kognitif serta daya ingatan mereka.
4. Isi emosi yang positif
Lagu berisi pesan positif bisa mempercepat pertumbuhan aspek sosial-emosional pada anak. Menurut hasil riset yang berjudul “The Effect of ‘Sad’ and ‘Happy’ Background Music on the Interpretation of a Story in 5 to 7-Year-Old Children,” disebutkan bahwa anak-anak yang kerap mengikuti musik bernada positif akan tampilkan perbaikan di kemampuan bersimpati serta keahlian mereka dalam bermasyarakat. Selain itu, alunan nada pun mungkin mendukung proses pengaturan suasana hati dan menciptakan rasa tenang bagi pendengarnya.
Hubungan antara kecepatan musik dan pendorong pertumbuhan
Lagu berirama cepat sekitar 120 BPM dapat memperkuat gerakan motorik serta konsentrasi pada anak-anak. Menurut penelitian tentang Dampak intervensi musik dan pergerakan pada pengembangan kemampuan motorik dasar di masa kanak-kanak, disebutkan bahwa anak-anak yang mendengarkan lagu-lagu bertenaga tinggi menjadi lebih lincah secara fisikal dan semakin termotivasi untuk ikut serta dalam kegiatan bersosialisasi.
Lagu yang memiliki kecepatan lambat (antara 60-80 BPM) cenderung lebih bermanfaat dalam meredaikan ketidaktenangan anak serta mendukung pengaturan emosinya. Berdasarkan temuan sejumlah penelitian di bidang Psikologi Musik, disebutkan pula bahwa irama perlahan dapat mengoptimalkan daya ingatan dan kemampuan memahami bahasa pada anak, hal ini terjadi karena memberi kesempatan bagi mereka untuk berkonsentrasi lebih baik pada bait lagu dan arti katanya.
Anak-anak membutuhkan kesetimbangan di antara lagu-lagu berdetak cepat dan lambat yang disesuaikan dengan keperluan mereka. Musik bergaya cepat bisa dipergunakan selama melakukan aktivitas fisik atau sosialisasi, sementara itu irama musik lebih pelan cocok diperdengarkan ketika anak perlu menenang diri atau berkonsentrasi pada proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, sangatlah krusial bagi Bunda dan Ayah untuk menyediakan rangsangan berupa lagu anak yang sesuai dengan tahapan usia mereka. Selain itu, pastikan pula bahwa si kecil tidak mengonsumsi musik atau lirik yang dirancangkan untuk orang dewasa serta kurang bermanfaat dari segi pendidikan. Terus semangati proses pertumbuhan buah hatimu yaa.
Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil mendapatkan banyak hadiah menarik, mari bergabung dengan komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini.
SINI
. Gratis!
