Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sedang diperiksa Kejaksaan Agung soal pernyataannya mengetahui skandal korupsi Pertamina. Apalagi dia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Tindakan Ahok yang koar-koar setelah Kejagung menangkap 19 tersangka korupsi Pertamina menuai kecurigaan.
Sejumlah warganet curiga kenapa Ahok tak pernah bongkar korupsi di Pertamina selama menjabat sebagai Komut Pertamina. Dan kenapa tidak melaporkan praktik curang itu ke Polisi, KPK, dan Kejagung.
Padahak, korupsi pertamina yang merugikan negara Rp 900 triliun ini terjadi mulai 2018 hingga 2025.
Ahok pun disemprot oleh anggota DPR RI Andre Rosiade dan pengacara kondang Hotman Paris.
Kini Ahok ditantang menunjukkan bukti bahwa mengantongi bukti korupsi Pertamina yang lebih lengkap.
Pada hari ini Kamis (13/3/2025) Kejagung meminta keterangan Ahok terkait korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Diketahui, pemanggilan Ahok oleh Kejagung ini sangat dinanti publik. Mengingat sebelumnya Ahok sempat mengungkap ke media, ia mengetahui soal apa yang sebenarnya terjadi hingga soal dugaan korupsi di Pertamina.
Hari ini Ahok terlihat mengenakan kemeja batik berwarna coklat saat tiba di Gedung Kejagung Jakarta sekitar pukul 08.36 WIB.
Di depan awak media, Ahok mengaku senang jika dirinya bisa membantu Kejagung dalam mengungkap kasus dugaan korupsi di Pertamina ini.
Ahok juga berjanji akan mengungkap semua informasi yang ia ketahui soal Pertamina kepada Kejagung.
“Ya kita datang, sebetulnya secara struktur kan itu kan Dewan Komisaris ya, terus ada Subholding.”
“Tapi saya sangat senang kalau saya bisa bantu Kejaksaan, kalau apa yang saya tahu akan saya sampaikan,” kata Ahok dilansir dari tribunnews.com, Kamis (13/3/2025).
SOSOK Fidya Kamalinda Atlet Hilang 10 Tahun Akhirnya Muncul, Ngaku Kabur karena Kerap Dianiaya Ayah
Sosok AKBP Arthur Sameaputty, Kapolres Humbahas yang Baru
NASIB Herman Khaeron Anggota DPR Tertangkap Kamera Terima Amplop Saat Rapat, Hartanya Disorot
Dalam pemeriksaan ini, Ahok mengaku hanya membawa data-data rapat yang pernah dilakukannya selama menjadi Komut Pertamina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut, data dokumen rapat ini akan diserahkannya ke Kejagung bila memang dibutuhkan.
“Data yang kami bawa adalah data rapat apa aja. Kalau diminta kita kasih,” terang Ahok.
Siap Bongkar Rekaman Rapat
Ahok mengaku memiliki bukti rekaman dan notulen setiap rapat saat menjabat di Pertamina.
Saat dipanggil nanti, Ahok pun berencana akan memutar rekaman suara rapat tersebut di persidangan.
“Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang (membuat) saya marah-marah di dalam,” ungkap Ahok, dikutip dari kanal YouTube Narasi yang tayang pada Sabtu (1/3/2025).
Ahok mengatakan dia tidak bisa membongkar rekaman yang ia punya itu karena termasuk rahasia perusahaan.
Bahkan, Ahok juga mengaku dirinya mendapatkan tekanan karena hal tersebut.
“Mereka neken saya, saya gak boleh ngomong ke media karena ini rahasia perusahaan. Oke, saya mesti kerjain.”
“Saya harap kalau naik sidang, itu nanti semua rapat saya itu suara diperdengarkan di sidang.”
“Saya bisa maki-maki, saya bisa marah saat rapat. Cuma itu kan gak bisa dikeluarkan ini PT. Kalau saya masih di Jakarta, gua pasang di YouTube (bisa) dipecat semua,” tegas Ahok.
9 Tersangka
Sejauh ini, Kejagung telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus korupsi di Pertamina itu.
Enam tersangka tersebut terdiri dari enam pegawai Pertamina dan tiga pihak swasta.
Salah satunya ada Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
Para tersangka itu melakukan pengoplosan minyak mentah RON 92 alias Pertamax dengan minyak yang kualitasnya lebih rendah.
Kasus tersebut terjadi di lingkup PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023 lalu.
Akibatnya, negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp 193,7 triliun.
Berikut daftar lengkap sembilan tersangka:
Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock And Product Optimization PT Pertamina International
Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
Agus Purwono (AP) selaku Vice President (VP) Feedstock Management PT Kilang Pertamina International
Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) selaku Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa
Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Katulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga
Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operation Pertamina Patra Niaga
Atas perbuatannya para tersangka dijerat Pasal 2 ayat 1 Juncto Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Ahok Disebut Cuma Bacot
Omongan Ahok dianggap cuma bacot. Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.
Hal ini diungkap Andre saat Rapat Dengar Pendapat dengan Pertamina Selasa (11/3/2025) kemarin.
Kritikan ia sampaikan terkait kasus dugaan korupsi impor minyak mentah yang tengah membelit beberapa pejabat perusahaan minyak negara tersebut. Ia mengatakan sempat ikut diserang di medsos terkait masalah itu.
“Saat kasus (dugaan korupsi) berkembang, itu saya bangun tidur 1 Maret (2025), tiba-tiba ramai di medsos. Saya di Instagram diserang ribuan buzzer-nya Ahok. Rata-rata akunnya postingan 0, follower 0. Saya screenshot, jadi kalau diproses hukum saya bisa buktikan nanti,” katanya.
Andre baru sadar, serangan di medsos itu berkaitan dengan pernyataannya pada 15 Februari 2020 lalu. Ia saat itu meminta Jokowi mencopot Ahok dari jabatan komut karena dianggap kerjanya cuma membuat gaduh.
Ia berdalih punya dasar yang kuat mendesak pencopotan Ahok dari Pertamina. Menurutnya, kala itu sang komisaris utama baru satu kali turun ke kilang Pertamina dan belum pernah ke unit hulu.
Lalu, Andre menuding Ahok membentak-bentak mantan Direktur SDM Pertamina Koeshartanto karena masalah promosi salah satu pejabat. Politikus Gerindra itu mengklaim Ahok marah sampai mengganti Koeshartanto karena kenaikan jabatan orang yang diminta Ahok tak sesuai kesepakatan awal.
“Dia (Ahok) hanya banyak omon-omon, jadi kegaduhan. Pak Koes gak mampu menaikkan, dimaki-maki lah Pak Koes itu, ‘Saya bisa ganti Anda loh, saya bisa ngomong sama menteri BUMN, saya bisa ngomong ke presiden’,” jelasnya.
“Karena Ahok dulu temannya Presiden (Jokowi), sakti mandraguna. Jadi, meskipun saya minta dicopot, enggak mungkin dicopot karena Ahok itu temannya presiden. Sakti mandraguna, keluar penjara langsung bisa jadi komut Pertamina,” imbuh Andre.
Andre juga menyinggung salah satu tersangka bernama Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin. Ia mengira dugaan korupsi itu hanya terkait impor crude.
Tapi ternyata menyangkut masalah RON BBM juga. Menurut Andre Rosiade, sebenarnya Ahok punya kuasa jika ingin benar-benar mencegah dugaan korupsi yang disangkakan terjadi pada 2018-2023. Ia menyindir Ahok malah sekadar menikmati penghasilan puluhan miliar rupiah dari jabatan komut pertamina, bahkan rajin main golf.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu mengutip UU Perseroan Terbatas yang memperbolehkan komut melaporkan dugaan korupsi. Andre juga mencontohkan bagaimana Menteri BUMN Erick Thohir bahkan aktif melaporkan dugaan korupsi ke Kejaksaan Agung. “Ahok ngapain selain ngebacot, omon-omon, marah-marah, maki-maki bapak, apa yang dilakukannya? Ada gak dia bawa data ke aparat penegak hukum? Gak ada kan!” kata Andre.
Hotman Paris Sebut Ahok Munafik
Pengacara tenar Hotman Paris beri sindiran pedas kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Adapun buntut Ahok koar-koar kebobrokan Pertamina dan ancam bongkar kasus yang lebih besar, kini Hotman Paris geram.
Hotman Paris bahkan menyebut Ahok munafik. Hotman pun menyentilnya dengan membahas terkait gaji atas aksi berani Ahok tersebut.
Sebab diungkap Hotman, gaji Ahok saat dulu jadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina nilainya miliaran.
Karenanya, Hotman pun menyinggung soal gaji Ahok.
“Ahok sekarang teriak ngaku sudah tau dulu permainan? Knp dulu ngak teriak? Takut gaji komut jadi hilang! Sekarang mulutnya teriak: dulu dulu dulu! Knp tdk lapor polisi, jaksa dan pers!??Dasar munafik kau,” tulis Hotman Paris.
Lebih lanjut, Hotman pun menyebut Ahok harusnya sudah tahu skandal di Pertamina sejak lama.
“Ahok itu Komisaris Utama, tugasnya berhak memecat sementara direksi, berhak melakukan pemeriksaan apapun. Jadi, kalau ada penyelewengan besar di Pertamina, Komisaris tidak tahu, sekarang jangan dong cuap-cuap di media seolah-olah dia tidak salah,” kata Hotman.
Karenanya, Hotman pun menduga adanya kelalaian dari Ahok terkait kinerjanya terdahulu.
“Ada dua jenis kesalahan, bisa karena gagal melaksanakan tugasnya, lalai. Atau memang tahu tapi tidak diproses. Saya tidak tahu mana yang benar. Tapi komisaris tugasnya adalah mengawasi. Kalau sudah pelanggaran besar seperti itu, kalau di Jepang sudah mengundurkan diri.
Karena tugasnya mengawasi. Kalau memang dia tidak merasa bersalah, setidak-tidaknya sekarang jangan cuap-ciap seolah tidak salah seolah dia bersih seolah dia hebat,” imbuh Hotman.
Tak cuma itu, Hotman pun menyindir gaji Ahok yang katanya miliaran rupiah.
Atas aksi Ahok yang kini berapi-api bakal membongkar skandal di Pertamina, Hotman menentangnya dengan tegas.
“Dia (Ahok) lebih memilih gaji yang miliaran. Jadi Ahok, siapapun saya lawan, saya tidak menyalahkan dia. Kalau bukan karena dia cuap-cuap, harusnya diam aja, karena semua pelanggaran terjadi saat dia sebagai pengawas, Komisaris. Ahok tetap aku tentang,” ujar Hotman.
(*/)




