Banyak individu menyukai konsumsi hidangan mentah semisal sushi, sashimi, ataupun sayuran mentah dikarenakan rasa segarnya serta diyakini memiliki manfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, bukan seluruh jenis pangan dapat diolah tanpa proses memasak secara aman. Terdapat potensi ancaman dari adanya bakteri, cacing internal, atau substansi berbahaya lainnya yang sanggup mengancam kondisi fisik manusia.
Mempertahankan temperatur yang benar saat memasak sangat krusial untuk mengeliminasi bakteri dan mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi makanan setengah matang.
Selanjutnya, mari kita bahas jenis-jenis makanan yang bisa memicu penyakit apabila dimakan dalam keadaan mentah? Berikut ini adalah beberapa contohnya:
rangkum dari berbagai sumber.
Daging Unggas
Mengkonsumsi daging unggas seperti ayam atau kalkun dalam keadaan belum matang bisa mengancam kesehatan akibat risiko kontaminasi oleh bakteri Salmonella. Infeksi ini dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menciptakan tanda-tandanya seperti kram, panas badan tinggi, nyeri perut sampai dengan masalah diare.
Agar terhindar dari ancaman tersebut, daging ayam perlu dimasak pada temperatur yang sesuai sehingga organisme berbahaya di dalamnya bisa binasa. Tambahan pula, mencuci daging ayam menggunakan air sebelum proses memasak disarankan untuk tidak dilakukan karena hal ini mungkin menambah potensi pencemaran salib.
Telur
Telur mentah ataupun telur yang hanya digoreng sebentar bisa mengandung bakteri berbahaya bernama Salmonella. Oleh karena itu, penting sekali memastikan telur tersebut sudah masak dengan sempurna sebelum disantap. USDA menyarankan supaya telur diproses pada temperatur paling rendah 160 °F (71,1 °C) guna mencegah potensi penyebaran penyakit akibat kuman ini.
Kentang
Kentang segar memiliki kadar pati yang susah untuk diolah oleh tubuh. Apabila dimakan dalam keadaan belum matang, hal ini mungkin menimbulkan perut buncit serta masalah pada sistem pencernaan. Untuk alasan tersebut, disarankan untuk memasak kentang terlebih dahulu supaya patinya yang kompleks menjadi lebih mudah dicerna dan membuatnya lebih aman untuk dikonsumsi.
Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Pasteurisasi merupakan tahap krusial dalam memproses susu guna menyingkirkan bakteri yang merugikan. Jika tidak dilakukan, susu segar memiliki potensi besar terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya seperti Escherichia coli (E. Coli), Listeria, serta Campylobacter. Sebab tersebut menjadikan pasteurisasi sebagai langkah wajib supaya susu menjadi produk yang jauh lebih aman bagi konsumen.
Demi menjaga keselamatan, pilihlah susu atau makanan berbahan dasar susu yang telah melalui proses pasteurisasi dan simpan dalam kulkas untuk meminimalisir perkembangan bakteri.
Kacang Merah
Kacang merah mentah memiliki kandungan zat phytohemagglutinin, yaitu suatu jenis protein alami berbahaya yang bisa menimbulkan masalah dalam sistem pencernaan. Senyawa tersebut dapat mengakibatkan tanda-tanda penyakit gastrointestinal seperti rasa mual, muntahan, serta diare pada manusia.
Kecambah
Sprouts sering dimasukkan sebagai bahan pelengkap pada roti lapis atau hidangan sayuran segar. Akan tetapi, disarankan untuk menghindari konsumsi sprouts yang belum matang guna mencegah paparan terhadap kuman berbahaya semisal Salmonella, Escherichia coli (E. coli), serta Listeria.
Kondisi lingkaran yang panas dan lembab di mana kecambah tumbuh memungkinkan pertumbuhan bakteria secara cepat. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda menumis kecambah terlebih dulu sehingga dapat membunuh bakteri dan menjadikan makanannya lebih aman dimakan.
Walaupun sebagian besar makanan enak dinikmati dalam keadaan mentah, belum tentu semua bermanfaat bagi kesehatan. Selalu pastikan Anda memasak makanan secara tepat untuk mengurangi bahaya penyakit.
Reporter Salsha Okta Fairuz
