Zelenskyy dan Trump: 5 Hal yang Menjadi Sorotan

PRESIDEN Ukraina Volodymyr

Zelenskyy

tiba di Arab Saudi pada Senin, 10 Maret 2025, sehari menjelang pembicaraan antara pejabat Ukraina dan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Sebelumnya Volodymyr Zelensky telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih pada Jumat, 28 Februari 2025.


1. Pertemuan Zelensky-Trump


Kyiv Post

melaporkan bahwa suasana berubah drastis ketika

Trump

menyebut Ukraina sebagai negara yang hancur, sebuah pernyataan yang tampaknya memicu reaksi emosional dari Zelenskyy.

Dikutip dari

Reuters

, situasi makin memanas ketika Zelenskyy memberikan tanggapan. Zelensky menyarankan agar Wakil Presiden J.D. Vance mengunjungi Ukraina secara langsung untuk melihat dampak destruktif dari invasi Rusia. Ini memicu kata-kata yang tajam.


2. Zelenskyy

Walk Out

Trump berrbicara dengan suara keras dan tegas kepada Zelensky. “Anda tidak punya kartu sekarang. Anda harus membuat kesepakatan atau kita keluar. Jika kita keluar, Anda akan bertarung habis-habisan, dan saya rasa itu tidak akan berakhir baik.”

Tak lama setelah itu, Zelenskyy keluar dari gedung DPR. Trump mengunggah status di media sosial bahwa Zelensky bisa kembali jika siap untuk berdamai. Tak ada kesepakatan apa pun yang ditandatangani dalam pertemuan Zelenskyy dan Trump.


3. Peluang Investasi Mineral

Meski pertemuan di Gedung Putih tidak berakhir baik, Trump mengisyaratkan bahwa kesepakatan dengan Ukraina tentang investasi mineral Amerika masih bisa disepakati. Pemerintahan Trump memandang kesepakatan mineral sebagai cara Amerika mendapat kembali sebagian dari puluhan miliar dolar yang telah dikucurkan ke Ukraina. Amerika banyak memberikan bantuan keuangan dan militer selama invasi Rusia sejak tiga tahun lalu.


Ketika ditanya apakah kesepakatan mineral itu gagal, Trump berkata tidak. “Tidak, saya rasa tidak,” kata dia pada Senin, 3 Maret 2025.


4. Menangguhkan Bantuan Militer

Usai perdebatan di Gedung Putih, Trump langsung menangguhkan bantuan militer untuk Ukraina. Langkah ini yang akhirnya membuat Zelenskyy menyerah. Setelah sempat menolak minta maaf, Zelenskyy mengatakan ingin memperbaiki keadaan.

Dalam pernyataannya di X, Zelenskyy pada Selasa 4 Maret 2025 menegaskan tidak ada yang menginginkan perang yang tak berkesudahan dan ia bersedia berunding secepatnya. Ia juga berjanji untuk bekerja di bawah kepemimpinan Trump yang kuat untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng.


5. Trump Menyetop Bantuan Militer ke Ukraina

Trump menghentikan bantuan militer ke Ukraina setelah adu mulut dengan Zelenskyy saat pertemuan di Gedung Putih pada Selasa 4 Maret 2025

Trump mengatakan ia sedang meninjau kembali bantuan dan ingin memastikan bisa berkontribusi untuk solusi. “Presiden Trump telah menegaskan bahwa ia berfokus pada perdamaian. Kami ingin mitra kami juga berkomitmen pada tujuan itu. Kami sedang menghentikan sementara dan meninjau kembali bantuan untuk memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi,” keterangan pejabat Gedung Putih yang dikutip dari

Reuters

.


Dewi Rina Cahyani, Sita Planasari, Michelle Gabriela Momole,


Ida Rosdalina

turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Related posts