Sentuhan Cepat Julian Alvarez dan Hukum Sepak Bola: Atletico Madrid vs Real Madrid



– gol julian alvarez yang tidak dikabulkan wasit saat tendangan pinalti antara atletico madrid dan real madrid memicu kontroversi. berikut laws of the game mengenai sepakan pinalti.

Kontroversi terkait tendangan penalti Julian Alvarez menjadi pusat perhatian dalam pertandingan tersebut.

leg

kedua babak 16 besar Liga Champions 2024-2025 yang mempertemukan Atletico Madrid melawan Real Madrid di Stadion Metropolitano pada Rabu (12/3/2025), atau Kamis dini hari waktu Indonesia Bagian Barat.

Real Madrid maju ke babak delapan besar Liga Champions setelah unggul 4-2 dalam pertandingan adu penalti menghadapi Atletico Madrid.

Pertandingan adu penalti harus diadakan sebab skor agregat masih bertahan di angka 2-2 meski telah bermain selama 120 menit. Atletico Madrid tetap unggul 1-0 karena tendangan Conrad Gallagher pada menit pertama.

Sebagai informasi, pada

leg

Pertama kali di babak 16 besar pekan lalu di Santiago Bernabeu, Real Madrid unggul dengan skor 2-1.

Antonio Rüdiger menjadi penentu keberhasilan Real Madrid usai golnya dari titik penalti tidak dapat diblokir dengan sempurna oleh Jan Oblak.

Kegagalan pada pertandingan tendangan penalti semakin menyakitkan untuk Atletico. Pasalnya, pemain eksekutor kedua mereka, Julian Alvarez, sebetulnya memiliki kesempatan memasukkan bola ke gawang tersebut.

Namun, tendangan Julian Alvarez kemudian dianggap tak valid usai wasit Szymon Marciniak berunding dengan VAR.

Video Assistant Referee.

Julian Alvarez sempat tersandung saat menggiring bola dan dianggap sudah dua kali menyentuhnya sebelum akhirnya berhasil mencetak gol ke arah gawang Real Madrid.

Bagian kaki kirinya Alvarez dinyatakan sebagai yang pertama menyentuh bola, tepat sebelum kakinya kanan mendorong bola masuk ke arah gawang Thibaut Courtois, sang penjaga gawang dari Real Madrid.

Pasal 14.1 dari Hukum Permainan IFAB (International Football Association Board) dengan tegas mengatur tentang tendangan penalti.

Bola dikatakan ikut serta dalam pertandingan setelah dilempar tendangan dan secara jelas berpindah posisi.

Peraturan tersebut juga menetapkan bahwa “Pemain yang melakukan tendangan tidak dapat mengontrol atau menyentuh bola kembali sampai bola bersentuhan dengan pemain lainnya.”

“Penalty kick diklaim selesai apabila bola sudah tidak Bergerak lagi, melampaui batas lapangan, atau wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan akibat adanya pelanggaran,” seperti tertulis dalam aturan IFAB.

Ini adalah aturan serupa yang melarang pemain untuk mencetak gol ketika melakukan tendangan penalti dan bolanya memantul sebelum masuk ke gawang.

Jika hal yang sama terjadi saat adu penalti selama permainan normal, tim lawan akan mendapatkan tendangan bebas tidak langsung.

Implementasi peraturan membuat tendangan penalti Julian Alvarez tidak dikabulkan. Bintang asal Argentina itu dipandang sudah terlebih dulu mengejar bola menggunakan kakinya yang kiri, oleh karena itu sentuhan kedua mereka dengan kaki kanannya dianggap keliru.

Putusan wasit yang tidak menyetujui tendangan penalti Julian Alvarez membuat sang juru taktik Atletico Madrid, Diego Simeone, sangat kesulitan menerima keputusannya.

“Naikkan tangan semua orang yang melihat jika Julian sudah memegang bola sebanyak dua kali, naikkan tangan, tetapi tak ada satupun yang menaikkannya!” teriak pelatih Atletico, Diego Simeonne, kepada jurnalis saat konferensi pers pasca pertandingan tersebut, seperti dikutip dari sumber tersebut.

Marca

.

Sebaliknya, kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, mengatakan bahwa dia segera mengetahui adanya kekeliruan dalam cara eksekusi tendangan penalti oleh Julian Alvarez.

“Saya rasa Alvarez telah menendang bola sebanyak dua kali dan saya memberi tahu hal itu pada wasit,” ujar Courtois saat diwawancara oleh saluran televisi Spanyol, Movistar Plus, seperti dikutip The Independent.

“Kondisi tersebut sulit untuk diamati dan merugikan mereka. Kami belum menampilkan performa terbaik, namun kita berhasil melaju lebih jauh dan hal ini lah yang paling utama,” kata Thibaut Courtois.

Related posts