Kronologi Polisi Disebut Terima “Salam Tempel” di Cawang, Perekam Video Minta Maaf

Kronologi Polisi Disebut Terima “Salam Tempel” di Cawang, Perekam Video Minta Maaf



– Media sosial X diramaikan dengan video dua polisi disebut menerima “salam tempel” atau uang dari seorang pengendara mobil.

Berdasarkan video yang diunggah akun

@bacot*****,

Senin (17/3/2025), peristiwa bermula ketika sebuah mobil berwarna hitam dihentikan polisi yang mengendarai kendaraan patroli dan pengawalan (patwal).

Polisi kemudian keluar dari kendaraannya dan mengajak pengendara mobil berbincang di bahu jalan tol.

Setelah itu, pengendara mobil terlihat mencari sesuatu dari kantong celana dan dompetnya saat diajak berbicara oleh polisi.

Tidak berselang lama, pengendara kembali masuk ke mobilnya dan polisi meninggalkan lokasi.

Dari video tersebut, sebagian warganet menganggap polisi menerima sesuatu dari pengendara mobil.



salfok anjirrr sama kameranya

,” tulis pengunggah dalam keterangan video.

Kronologi polisi disebut menerima “salam tempel”

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argowiyono membenarkan bahwa anggotanya sempat bertemu seorang pengendara mobil sebagaimana video yang beredar di media sosial.

Peristiwa tersebut melibatkan dua anggota Satuan Polisi Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, yakni Bripka F dan Briptu E serta pengendara mobil Suzuki Baleno berinisial IC.

Argowiyono menyampaikan, F dan E sempat bertemu IC di salah satu jalan tol dalam kota, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025).

Namun, Argowiyono membantah bahwa dua anggotanya menerima sesuatu dari IC.

Ia menyebut, anggotanya justru menolak pemberian dari IC yang melanggar aturan lalu lintas.

“Bahwa memang betul tidak ada penyalahgunaan berupa permintaan uang dari petugas atau hal lainnya yang dilakukan oleh anggota,” ujar Argowiyono dikutip dari


, Senin (17/3/2025).

Ia menjelaskan, peristiwa IC berniat memberikan sesuatu kepada F dan E bermula ketika polisi menghentikan mobil Suzuki Baleno di Cawang, Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

Polisi menghentikan IC terkait dugaan pelanggaran lalu lintas karena masa berlaku Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) miliknya sudah habis.

“Kemudian petugas melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat pelanggar dan benar bahwa surat-surat kendaraan sudah tidak berlaku,” kata Argowiyono.

Karena IC melakukan pelanggaran, polisi memberikan peringatan supaya pelanggar memperpanjang dan melakukan penggantian TNKB.

Setelah itu, IC malah berusaha memberikan sesuatu kepada F dan E. Namun, pemberian ini ditolak oleh polisi.

Ditlantas Polda Metro Jaya telah periksa F dan E

Argowiyono menuturkan, Ditlantas Polda Metro Jaya sudah memanggil F dan E untuk diperiksa terkait video bernarasi polisi menerima “salam tempel” dari IC di Cawang.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengkonfrontir pernyataan F dan E dengan keterangan IC.

Dari hasil pemeriksaan, F dan E tidak terbukti melakukan penyalahgunaan berupa permintaan uang atau perbuatan lainnya.

Argowiyono juga menyatakan, F dan E sudah melaksanakan tugasnya secara proporsional.

“Bahwa memang betul tidak ada penyalahgunaan berupa permintaan uang dari petugas atau hal lainnya yang dilakukan oleh anggota,” jelasnya.

Perekam video minta maaf

Selain memeriksa F, E, dan IC, Ditlantas Polda Metro Jaya juga sudah memanggil perekam video bernarasi “salam tempel” berinisial AH.

Polisi memeriksa AH untuk mengetahui motif ia merekam F, E, dan IC berbincang di bahu jalan tol.

Menurut keterangan Argowiyono, motif AH merekam perbincangan F, E, dan IC karena iseng.

Saat peristiwa terjadi, AH mengaku sedang mencoba kamera (HP) miliknya.

“Kami tanyakan motifnya memang sementara hanya iseng, karena mencoba kamera. Namun, tidak ada motif lain,” jelas Argowiyono dikutip dari


, Selasa (18/3/2025).

Ia menambahkan, AH sudah menyampaikan permintaan maaf setelah video bernarasi polisi menerima “salam tempel” viral di media sosial.

Related posts