Mengurangi Stres dengan Tarawih: Rahasia Spiritual untuk Kesehatan Jiwa

Salah satu ibadah sunnah yang istimewa dan hanya bisa dijalankan saat Ramadhan adalah Sholat Tarawih.

Pada penelitian hukum Islam, doa ini masuk ke dalam jenis an-naflul muaqqat, yakni amalan pilihan yang mempunyai jangka waktu spesifik dan harus dilaksanakan tanpa mengabaikan bulan Ramadhan.

Di luar sebagai ritual ibadah untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT, Sholat Tarawih pun merupakan saat di mana orang-orang Islam bisa merenung, mencari kedamaian batin, serta mengembangkan rasa tenang dalam hati mereka sambil berpuasa.

Pesta keagamaan ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan diri, mengumpulkan lebih banyak pahala, dan mendapatkan berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran.

Riwayat dan Tanggal Penetapan Shalat Tarawih

Waktu untuk melaksanakan salat Tarawih berlangsung sesudah salat Isya’ sampai mendekati waktu subuh yang sebenarnya. Di zaman Nabi Muhammad SAW, ungkapan “Tarawih” belum dipakai dengan spesifik untuk merujuk pada jenis ibadah ini.

Sholat sunah yang dilaksanakan di malam hari selama bulan Ramadan biasa disebut sebagai Qiyam Ramadhan.

Penggunaan istilah Tarawih menjadi lebih dikenal saat kepemimpinan Umar bin Khattab. Dia seterusnya mengatur agar ibadah ini dilakukan bersama-sama di mesjid demi mempermudah masyarakat Muslim dalam menjalankan kewajiban beribadah.

Secara asal katanya, istilah Tarawih diambil dari akar kata dalam Bahasa Arab yang mengandung makna “beristirahat” atau “mengendurkan ketegangan”. Istilah ini mencerminkan adanya waktu tenang atau hentian singkat yang diselipkan setelah beberapa rakaat selama melakukan ibadah tersebut dikarenakan lamanya sesi Sholat Qiyamul Lail saat Ramadan, khususnya apabila dikerjakan dengan jumlah rakaat yang banyak.

Kepentingan serta Keuntungan Shalat Tarawih

Shalat tarawih sebagai suatu amalan sunnah yang sangat disarankan menawarkan banyak keuntungan yang tak sekadar meliputi bidang rohani, namun juga mendukung kesejahteraan jasmani dan psikis seseorang.

Berikut ini adalah sejumlah keuntungan pokok dari melakukan salat Tarawih:

1. Mengurangi Tekanan dan Memperbaiki Kesejahteraan Jiwa

Sholat Tarawih memberikan dampak rileksasi yang bisa membantu dalam pengurangan stres serta ketidaknyamanan mental.

Gerbak dan bacana dalam berdoa mengaktifkan pengeluaranendorphin, yakni zat kimia saraf yang menambah perasaan kegembiraan dan kedamaian.

Dampak tersebut bisa mengurangi tingkat hormon stres semisal kortisol, yang umumnya naik saat masa terpapar tekanan emosional maupun fisik.

Lebih dari sekedar ritual ibadah, shalat Tarawih menyediakan waktu bagi otak untuk berefleksi, yaitu saat di mana tubuh dan jiwa bisa mengambil masa istirahat yang cukup dalam.

Kondisi tersebut memungkinkan individu untuk meredam tekanan secara efektif, menaikkan mood, serta mengurangi tanda-tanda depresi dan cemas.

Maka dari itu, melaksanakan salat Tarawih merupakan metode alami yang baik untuk memperbaiki kesejahteraan mental, terlebih lagi bagi orang-orang yang kerap kali merasakan kecemasan atau mengalami kesulitan dalam tidur.

2. Mengembangkan Perasaan Optimis dan Harapan

Melaksanakan salat Tarawih dengan sungguh-sungguh bisa mengembangkan semangat positif di dalam diri seseorang.

Bila seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, ia akan mengalami kedamaian jiwa serta kepercayaan bahawa semua perkara terletak di dalam nasib yang telah ditentukanNya.

Ini membantu menekan ketakutan tentang masa depan dan meningkatkan kekuatan mental untuk menghadapi beragam ujian hidup.

Di samping itu, membacakan teks secara berulang-ulang saat salat bertindak sebagai latihan mental yang bisa memperkuat kemampuan mengingat, khususnya untuk mereka yang telah berumur.

Melaksanakan Sholat Tarawih secara teratur dipercaya mampu meningkatkan konsentrasi, mendukung orang tersebut agar tetap aktif, dan menyediakan dorongan rohani yang signifikan untuk menghadapi kehidupan dengan antusiasme dan optimisme.

3. Menguatkan Hubungan Kebersamaan dan Interaksi dalam Masyarakat

Salah satu keuntungan sosial dari salat Tarawih adalah dapat meningkatkan tali persaudaraan.

Shalat ini kebanyakan dilaksanakan bersama-sama di masjid, musholla, atau surau, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul, berkomunikasi, serta membentuk ikatan sosial yang semakin kuat dengan para jemaah lainnya.

Di dalam komunitas yang menekankan persatuan, salat Tarawih bisa dijadikan tempat untuk menukar cerita hidup, membagikan motivasi, dan menyediakan dukungan emosi kepada orang-orang yang tengah menghadapi tantangan.

Interaksi sosial yang sehat turut mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang, karena mampu mengurangi perasaan kesendirian serta menambah rasa hubungan dengan lingkungan sekitar.

Penelitian mengindikasikan bahwa individu dengan ikatan sosial yang baik cenderung merasa lebih senang hidupnya serta mempunyai kadar ketakutan yang lebih sedikit daripada mereka yang jarang terlibat dalam pergaulan masyarakat.

4. Memperkuat Kemandirian dan Pemahaman Diri

Sholat Tarawih tak melulu berfungsi sebagai ritual ibadah, namun juga menjadi tempat untuk mengasah keterampilan mengontrol diri.

Perbuatan ibadah ini mendidik kaum Muslim agar menjadi lebih terdisiplin dalam pengelolaan waktu, sekaligus memperkuat ketahanan mental dan sabar. Ini juga membantu mereka mengekang perasaan negatif seperti kemarahan, rasa cemburu, ataupun kebencian.

Pembacaan dan dzikir yang dilafalkan pada tiap rakaat salat mengandung arti penting yang berfungsi untuk meredakan jiwa sambil meningkatkan ikatan rohani dengan Allah SWT.

Jika seseorang dapat menangani perasaannya secara efektif, maka mereka pun akan lebih siap untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam kehidupan dengan penuh akal sehat.

Ini secara langsung mempengaruhi stabilisasi kesehatan mental, yang menjadi elemen vital untuk mencapai gaya hidup lebih terkendali dan berkualitas tinggi.

Keuntungan Sholat Tarawih untuk Kesejahteraan Jasmani

Di luar keuntungan yang didapat secara rohani dan mental, Sholat Tarawih pun membawa sejumlah efek baik bagi kondisi jasmani, termasuk beberapa hal seperti:

Menjaga aliran darah tetap baik: Aktivitas pada saat melakukan shalat, termasuk posisi ruku’ dan sujud, bisa membantu mendorong sirkulasi darah dengan lebih lancar serta menekan kemungkinan terkena gangguan jantung atau tekanan darah tinggi.

Memudahkan proses pencernaan: Ketika buka puasa tiba, tubuh perlu beberapa saat untuk mulai mencerna makanan yang dikonsumsi. Melakukan dzikir serta menjalani salat Tarawih dapat meningkatkan fungsi sistem pencernaan, dengan demikian menekan risiko masalah pada lambung.

Menambah kefleksibelan dan kesetimbangan badan: Sholat Tarawih mencakup berbagai rangkaian gerakan yang mengembangkan kelenturan otot, stabilitas, serta kerjasama antar bagian tubuh.

Menjaga berat badan tetap ideal: Melaksanakan shalat tarawih dengan waktu yang cukup memerlukan gerakan tubuh sehingga bisa mengeksploitasi pembakaran kalori, khususnya sesudah buka puasa.

Kesimpulan

Sholat Tarawih merupakan suatu ibadah sunnah dengan berbagai keuntungan besar, mencakup aspek rohani, komunal, dan juga fisik.

Worshiping ini tak sekadar menarik seseorang lebih dekat pada Allah SWT namun juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan jiwa, meredakan tekanan, menyegel hubungan baik antarmuka, selain itu bermanfaat bagi individu dalam mengerahkan pengendalian diri dan pemahaman akan diri sendiri.

Di samping itu, keuntungan jasmani yang diperoleh dari shalat Tarawih pun tak bisa diremehkan. Mulai dari meningkatkan aliran darah sampai mendukung proses pencernaan, ritual ini memberi berbagai efek baik untuk kesehatan badan.

Maka dari itu, melaksanakan sholat Tarawih dengan sungguh-sungguh serta ikhlas bukan saja dapat memperbaiki mutu ibadah pada Bulan Suci Ramadan, namun juga menciptakan keseimbangan bagi bagian-bagian tubuh, pikiran, dan jiwa individu tersebut.

Semoga kami semua selalu dimudahkan dalam melaksanakan ibadah ini dan menerima limpahan berkah dari Allah SWT. Amin.

Related posts