PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) melaporkan total pendapatan senilai Rp 15 triliun untuk seluruh tahun 2024, naik 8% dari angka yang dicatatkan di tahun 2023 yaitu sekitar Rp 14,7 triliun.
Pendapatan bruto perusahaan untuk triwulan keempat tahun 2024 meningkat sebesar 28% jika dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2024. Demikian pula,
Gross Transaction Value
(GTV) laba GoTo naik sebanyak 66 persen
year on year
Pada triwulan terakhir mencapai Rp79,2 triliun dan mengalami pertumbuhan 58% untuk seluruh tahunnya menjadiRp268,2 triliun.
Performa finansial GoTo yang solid menunjukkan tren positif di semua lini produk mereka, dengan dukungan dari manajemen biaya dan insentif yang efisien untuk mempercepat perkembangan dan menjaga laba jangka panjang.
Pelanggan dengan Transaksi Tahunan (
Monthly Transacting Users/MTUs
Dalam ekosistem GoTo berkembang sebesar 22% secara tahunan di kuarter keempat dan mencapai pertumbuhan 16% untuk seluruh tahunnya.
Pada saat yang bersamaan, GTV GoTo mengalami pertumbuhan yoy sebesar 29% mencapai Rp 519,8 triliun daripada periode yang sama di tahun 2023.
Secara kuartalan, pertumbuhan GTV GoTo meningkat 32% year-on-year menjadi Rp144,5 triliun di kuarter IV tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.
Grup EBITDA yang telah disesuaikan meningkat 348% year-on-year dan 191% quarter-to-quarter di kuarter terakhir, meraih angka Rp399 miliar untuk periode itu dan Rp386 miliar sepanjang tahun.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengungkapkan bahwa selama tahun 2024, mereka berusaha mencari metode-metode yang lebih baik dan efisien untuk unggul dalam kompetisi sengit demi mendekati konsumen di Indonesia.
Dengan inovasi produk yang terus-menerus dan pelaksanaan yang superior, Patrick menganggap perusahaan tersebut sukses melebihi target yang sudah ditentukan. Perseroan ini meraih EBITDA grup yang diadjust menjadi senilai Rp386 miliar selama satu tahun penuh, serta menyatakan bahwa kuartal pertamanya memiliki EBITDA yang diadjust secara positif dalam divisi Bisnis Teknologi Keuangan.
Dalam pandangan tertulis pada hari Rabu (12/8), ia menyatakan bahwa mereka sudah mencatat pertambahan pesat dalam jumlah pelanggan dari awal tahun ini dan memperkirakan tren positif tersebut bakal tetap bertahan sampai tahun 2025 seiring keberhasilan strategi ekosistem perusahaan.
Patrick menyebutkan bahwa perusahaan akan semakin memperkokoh bisnisnya lewat inovasi, baik dalam aspek operasional ataupun tingkatan produk, guna meningkatkan pendapatan, mewujudkan penghematan biaya, serta memberikan pelayanan yang lebih spesifik dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan konsumen.
Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, mengatakan bahwa peningkatan dalam pendapatan dan keuntungan menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan dari layanan utama kita serta efisiensi dari taktik manajemen biaya yang sudah digunakan di semua departemen.
“GTV Group serta pendapatan kita terus mengalami pertumbuhan yang stabil sepanjang tahun ini. Di samping itu, strategi pengelolaan biaya yang lebih rinci membantu kita mereduce bebannya hingga 3% selama setahun ke bawah menjadi Rp5,3 triliun,” jelasnya.
Beban kas rutin reguler grup mengalami penurunan sebesar 3% secara year-on-year pada tahun 2024, sedangkan biaya kas rutin perusahaan berkurang menjadi 34%. GoTo berhasil menjaga kesehatan neraca keuangannya. Sampai tanggal 31 Desember 2024, entitas ini memiliki jumlah kas dan setara kas ditambah simpanan jangka pendek mencapai Rp21 triliun atau sekira USD1,3 miliar.
