JAKARTA, —
Artis serta selebgram Erika Carlina menyatakan kegembiraannya dapat berpartisipasi dalam proyek film Pabrik Gula yang disutradarai oleh Awi Suryadi.
Erick bahkan tanpa ragu mengaku tidak merasa menyesal atas penerimanya tawaran untuk film tersebut, apalagi setelah melihatnya dalam bentuk IMAX dan memiliki kesempatan berkolaborasi dengan Awi.
“Erik mengatakan dia tidak menyesal memilih untuk melihat Film itu karena dapat bertemu dengan Pak Awik,” ungkap Erik ketika ditanya oleh media di CGV Blitz mal Agora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada hari Senin, 17 Maret 2025.
Selama proses pemotretan, Erika menyatakan bahwa dia telah belajar banyak tentang teknik fotografi, khususnya untuk genre film horor.
“Aku mendapatkan pelajaran besar tentang teknik. Ternyata Pak Awi lebih memilih untuk menghadapi kesulitan daripada memilih jalan yang mudah. Tekniknya sangat luar biasa. Kalian pasti sudah melihat, pada dasarnya bukan kami sebagai manusia yang dilempar dengan slingshot, tetapi kamera yang menjadi sasarannya,” ungkap Erika.
Satu dari metode pengambilan gambar terpenting menurutnya adalah pada waktu memerankan adegan tersebut.
one shot
yang penuh tantangan.
“Pengalamanku yang sangat mengesankan terjadi saat syuting adegan dari dalam kamar mandi. Adegan itu dilakukan tanpa potongan dan berlangsung selama tiga menit. Jika ada kesalahan sedikit pun, kita harus memulainya dari awal lagi. Kita perlu merestart emosi dari titik nol, aku tidak boleh meneteskan air mata atau tampak kaget,” jelas Erika.
Untuk adegan itu, Erika pun perlu menghadapi sesi pengambilan gambar yang cukup lama.
“Aku berlatih dari pagi hingga malam, sebanyak 29 kali pengambilan gambar, cuma untuk satu scene tersebut,” jelas Erika.
Di dalam film Gula-Gula, peran karakter yang diperankan oleh Erika adalah Naning.
Di luar Erika Carlina, pemeran dalam film ini mencakup Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Bukie B Mansyur, Wavi Zihan, serta masih banyak lainnya.
Pabrik Gula merupakan inspirasi dari sebuah cerita nyata yang telah dibawakan oleh Simpleman.
Kisah ini mengikuti Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, serta Franky yang pergi bersama sejumlah besar pekerja lain menuju suatu pabrik gula guna bekerja sebagai tenaga kerja musiman.
Tiap tahunnya, pabrikan itu menyerahi pekerjaan kepada warga dari kampung tetangga guna memacu proses pemerasan tebu selama masa tuai.
Pada awalnya, segala sesuatu berlangsung dengan normal dan tidak ada halangan yang mencolok.
Tetapi, pada satu malam, Endah bangkit dan meninggalkan tempat peristirahatan untuk mengejar bayangan yang tidak dikenal.
Setelah peristiwa tersebut, para pekerja mulai menghadapi intimidasi yang semakin memburuk, meliputi kecelakaan kerja dan bahkan kematian salah satu buruh dengan cara sangat mengerikan di sumur belakang.
Selanjutnya diketahui bahwa pabrik itu bersebelahan dengan kerajaan demit.
Beberapa hal telah memicu kemarahan para demit, dan sekarang mereka menginginkan kehidupan para pekerja sebagai balasan.
Film Pabrik Gula direncanakan untuk rilis pada tanggal 31 Maret 2025.
