Cerita Nunung Tak Tega PHK Karyawan,Meski Warung Songoseng Miliknya di Solo Kini Sepi Dulu Ramai



Pelawak Nunung tengah hangat diperbincangkan setelah pengakuannya menghidupi 50 anggota keluarga.

Demi menghidupi keluarganya, Nunung sampai menjual sejumlah asetnya hingga memutuskan tinggal di kosan jika bekerja di Jakarta.

Nunung mengungkapkan bahwa satu-satunya rumah yang dimilikinya di Solo telah dijaminkan ke bank.

“Rumah tinggal satu di Solo, itu saja sertifikatnya ada di bank,” kata Nunung di podcast Close The Door dilihar Senin (10/3/2025).

Di Solo, Nunung juga memiliki warung makan bernama Songoseng yang berlokasi di Jalan Truntum 5 No.3, Sondakan, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.


Nunung Curhat Warung Makannya di Solo Kini Sepi, Sebut Dapat Teror Mistis dan Dikirimi Tanah Kuburan

Nunung pernah berujar, dia bisa membuka usaha kuliner dibantu sederet artis, mulai dari Raffi Ahmad hingga Ruben Onsu.

“Jadi rumah makanku itu, mejanya Ruben, etalasenya Irfan Hakim, kontraknya (tempat) Raffi,” ujar Nunung diiringi tawa, dikutip dari FYP Trans7.

“Instalasi kompor gas biar aman, mas Kaesang,” lanjutnya.

Warung tersebut baru dibuka Novemer 2024 lalu, awalnya ramai pembeli namun kini sepi setelah 3 bulan buka.

“Katanya awalnya rame Songoseng, (sekarang) katanya ada tanah kuburan,” ucap Raffi, dikutip dari kanal YouTube Rans Entertainment, Kamis (13/3/2025).

“Tanah kuburan sama pocong-pocong, dipasangin gitu,” timpal Nunung.

Nunung mengakui, omzet penjualan warungnya dulu bisa mencapai Rp9 juta perhari.

Dalam sehari saja, warung makannya itu bisa menghabiskan nasi sebanyak 28 kg.


Cerita Nunung Kini Tinggal di Kos-kosan Jakarta, Jual Aset hingga Sisakan Satu Rumah di Solo

Namun kini pendapatan warungnya menurun drastis, setelah menerima teror mistis tersebut.

“Padahal 3 bulan (awal), sehari bisa Rp9 juta, Rp8 juta. Nasi sehari bisa 28 kg, 25 kg.”

“Sekarang udah mulai agak sepi, kadang-kadang 5 kg aja nggak abis,” tukas Nunung.

Awalnya Nunung tak percaya hal mistis, namun hal yang dialaminya itu membuatnya makin setres.

“Tadinya aku nggak percaya ada gitu-gituan, diemin aja, dibuang aja. Cuman kalau dihajar gitu terus, lama-lama sugesti kita kan kena,” tuturnya.

Kondisi warungnya yang sepi, turut berdampak pada karyawannya.

Awalnya putra Nunung yang ikut mengelola warung makan tersebut, menyarankan untuk mengurangi karyawan.

Namun, Nunung mengaku tak tega.

“Karyawanku 16 karena dulu rame, anakku bilang ‘apa dikurangin aja mah (karyawannya)?’ cuman aku nggak tega apalagi bentar lagi mau lebaran,” tutupnya.


(*)

Related posts