Apakah Ibu tahu bahwa kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari dapat memicu kepikunan? Ayo kita pahami apa saja kebiasaan yang bisa menjadi penyebab Alzheimer.
Gaya hidup kontemporer kerap kali memiliki dampak merugikan terhadap kondisi otak. Kebiasaan-kebiasaan seperti stres ekstrem, kekurangan olahraga, serta diet tak seimbang bisa menambah risiko mengidap penyakit Alzheimer atau demensia pada usia muda.
Otot otak yang kurang dipergunakan atau tidak diaktifkan oleh tugas-tugas yang memicu pikiran akan semakin melemah seiring waktu. Kecanduan hal-hal negatif seperti asupan gula berlebih, makanan berkolesterol tinggi, serta minuman keras atau narkoba bisa mencetus inflamasi pada otak.
Itu bukan saja mempercepat proses penuaan pada otak tetapi juga menaikkan risiko terkena penyakit Alzheimer. Menurut Dr. Mazhar Abbas Turabi, seorang
Konsultan Bedah Saraf, Rumah Sakit Masina, Byculla
, Mumbai, perubahan pola hidup yang ringan bisa menolong mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.
5 Film dan Drama Korea Menggugah tentang Alzheimer, Membuat Penonton Bersedih
|
Mengutip
Hindustan Times
Berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak kesehatan otak.
Kebiasaan penyebab alzheimer
Berikut kebiasaan penyebab alzheimer.
1. Gaya hidup sedentari
Gaya hidup dengan sedikit kegiatan fisik memiliki dampak merugikan terhadap kondisi otak. Kekurangan latihan bisa menghambat kemampuan kognitif dan juga mendorong timbulnya beberapa masalah kesehatan akibat pola hidup tidak seimbang lainnya.
Kegiatan bergerak badan seperti melakukan latihan gerakan tak sekadar baik buat memelihara kondisi jasmani saja melainkan pula mendukung peningkatan sirkulasi peredaran darah menuju otak agar terus sehat serta tajam saat umur semakin bertambah.
Di samping itu, olahraga pun mendorong pengeluaran endorfin, yakni zat kimia yang bisa menekan tekanan serta memperbaiki emosi. Karenanya, cukup penting bagi Ibu menyisihkan waktu buat melakukan aktivitas fisik secara teratur agar dapat merawat kondisi otak ke depannya.
2. Kurang tidur
Kondisi istirahat malam yang tidak baik bisa menghasilkan banyak permasalahan seperti pengurangan efektivitas kerja serta tingkat fokus seseorang. Bahkan, kekurangan tidur dalam jangka waktu lama mampu memperbesar jumlah protein pada otak, hal ini terkait erat dengan penurunan kemampuan pikiran dan risiko penyakit Alzheimer.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjamin waktu istirahat yang mencukupi tiap malam hari, yakni seputar tujuh hingga delapan jam buat orang dewasa. Kualitas tidur memiliki peranan besar dalam mendukung pembaruan sel-sel pada otak, hal ini amat diperlukan demi melindungi kebugaran otak secara menyeluruh.
3. Dehidrasi
Air adalah elemen penting dalam tubuh manusia karena sekitar 70% berat badan kita tersusun atas air. Kurang mengkonsumsi air atau makanan yang banyak mengandung cairan bisa menimbulkan dehidrasi, dan hal ini secara berturut-turut akan mempengaruhi kerja otak.
Dehidrasi kronis bahkan dapat memicu demensia. Agar tetap sehat, diusulkan untuk mengonsumsi minimal delapan gelas air per harinya. Memakan makanan dengan kadar air tinggi, misalnya buah dan sayur, juga berfungsi dalam menstabilkan ketersediaan cairan dalam tubuh.
4. Pemakaian minuman beralkohol serta narkoba
Mengonsumsi minuman keras dengan berlebihan untuk waktu yang lama bisa menghancurkan sel-sel di otak serta menambah peluang seseorang menderita penyakit pikiran seperti demensia. Walaupun meminum alkohol secukupnya belum tentu membahayakan fungsi otak, tetapi hal tersebut juga tak banyak memberi dampak positif pada kesejahteraan organ penting itu.
Menjauhi minuman beralkohol dan narkoba sangat disarankan agar otak tetap bugar. Mengganti kebiasaan tersebut dengan rutinitas yang lebih baik seperti latihan fisik atau yogа dapat mendukung peningkatan gaya hidup secara menyeluruh.
5. Diet tidak sehat
Memakan makanan yang mengandung lemak jenuh berlebih, misalnya keju, mentega, kudapan manis, dan daging merah, bisa menambah peluang terjadinya gangguan pada fungsi mental. Di sisi lain, diet yang baik dengan peningkatan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang dipadati vitamin serta mineral penting akan mendukung perlindungan otak dari cedera.
Agar terhindar dari penyakit Alzheimer, lebih baik memilih jenis makanan tinggi akan antioksidan contohnya adalah buah beri, kacang-kacangan serta biji-bijian. Zat gizi tersebut dapat mendukung pengurangan inflamasi pada otak dan juga merangsang kemampuan kognitif.
Tips menjaga kesehatan otak
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Hindari alkohol dan obat-obatan
- Ambil waktu untuk beristirahat dan merasakan kehidupan.
- Bangun ikatan yang kuat dengan famili serta sahabat-sahabat Anda.
- Jalankan latihan fisik secara teratur atau coba praktek yoga.
- Kelola stres dengan baik
Pilihan Redaksi
|
Dengan menjauhi kebiasaan-kebiasaan negatif tersebut dan menerapkan pola hidup sehat, Bunda bisa memelindungi otak dari ancaman Alzheimer dan merasakan peningkatan dalam kualitas hidup di hari esok.
Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil mendapatkan banyak hadiah, silakan bergabung dengan komunitas Squad. Untuk mendaftar, cukup klik link ini.
di SINI
. Gratis!
