Tiap anak mempunyai karakteristik unik, sehingga para orangtua tak boleh menggunakan metode pengasuhan yang identik pada seluruh buah hati mereka. Sebagai contoh, cara mengasuh seorang anak bertipe introvert dapat menjadi kontras dibandingkan dengan pendekatan terhadap si anak tipe ekstrovert.
Menurut
Simply Psychology,
Introvertdalam hal ini merupakan ciri khas dari suatu individu yang lebih memilih untuk menyendiri guna menambah stamina dan semangatnya. Karena itu, apabila sebuah pribadi bertipe introvert berkomunikasi dengan banyak insan, bisa jadi mereka cepat merasakan letih di otak maupun kurang memiliki tenaga lagi.
Inilah sebabnya kenapa anak introvert cenderung lebih banyak menyendiri dan pendiam. Di samping itu, ekstrovert merujuk pada mereka yang memperoleh kembali energi dengan berkomunikasi dengan orang lain.
Berikut ini adalah beberapa cara mengasuh anak introvert agar dapat tumbuh menjadi individu yang bahagia, Moms. Mari kita intip saran-sarannya di artikel berikut!
Gaya Pengasuhan bagi Anak Bertipe Introvert
Merujuk laman
Child Savers
dan
Little Footprints
Berikut adalah beberapa gaya pengasuhan yang dapat diimplementasikan oleh para orang tua ketika menangani anak dengan cenderung introvert.
1. Hormati keinginan anak untuk memiliki ruang pribadi mereka sendiri
Anak yang cenderung pendiam memperbarui tenaganya dengan menyendiri. Umumnya, mereka akan menikmati musik, membaca buku, atau mengerjakan kesukaan mereka sendirian tanpa terganggu oleh orang lain.
Apabila Anda melihat anak sedang berada sendirian di kamar, terlebih lagi sesudah bertemu dan main bersama teman-temannya, lebih baik biarkan dia saja. Jauhkan gangguan untuk memungkinkan mereka merasakan ketenangan sehingga bisa meregenerasi energi dengan cepat.
2. Hadirlah di acara sosial sebelum waktunya
Ketika berencana untuk menghadiri suatu acara sosial seperti pertemuan keluarga atau upacara pernikahan, penting bagi Anda untuk menjelaskannya kepada anak-anak lebih dulu. Beri tahukan mereka tentang jumlah tamu yang besar sehingga mereka tak merasa kaget saat sampai di tempat acaranya.
Di samping itu, sebaiknya tiba lebih cepat agar dapat mempermudah sang buah hati dalam beradaptasi dengan lokasi acara. Kedatangan lebih dini pun akan membantu anak merencanakan emosinya ketika masih belum begitu ramai di tempat tersebut.
3. Jangan bandingkan anak introvert dengan ekstrovert
Ekstrovert merupakan karakter yang bertolak belakang dengan introvert. Ini menunjukkan bahwa seorang anak ekstrovert cenderung lebih banyak beraktivitas dan gemar dalam bergaul.
Terkadang, para orangtua cenderung menyukai aktivitas pada anak mereka sehingga secara tak langsung membandingkan anak bertipe introvert dengan yang ekstrovert. Akan tetapi, perbuatan tersebut sebaiknya dihindari karena bisa menghancurkan rasa percaya diri sang buah hati dan bahkan menimbulkan tekanan bagi mereka.
4. Jangan paksa anak agar memiliki banyak kawan.
Sebagian besar orangtua cenderung bahagia ketika menemukan bahwa putra atau putri mereka memiliki kemampuan sosial yang baik dalam berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Akan tetapi, penting bagi para orang tua tidak mengharuskan anak bertipe pendiam untuk ikut serta secara aktif, agar terhindar dari tekanan dan stres.
Tidak perlu cemas jika anak Anda pendiam belum mempunyai banyak sahabat. Umumnya, mereka masih akan berusaha mendapatkan teman, hanya saja dengan jumlah yang terbatas. Ini karena para individu bertipe introvert lebih suka menjalin hubungan persahabatan pada skala kecil dan intim.
5. Tegur mereka secara pribadi
Tak seorang pun anak yang enjoy jika dimarahi di hadapan semua orang, apalagi bila mereka adalah tipe anak pendiam dan lebih suka menyendiri. Karena alasan tersebut, saat sang buah hati melakukan kesalahan, hindari untuk serta-merta mengkritiknya dalam situasi ramai atau didepan banyak orang.
Lebih baik ajak anak bicara satu lawan satu dan jelaskan kekeliruannya dengan bahasa yang halus. Cara ini tidak hanya dapat melindungi martabat anak, tetapi umumnya juga lebih berhasil dalam membuat mereka sadar akan kesalahan mereka.
Psikolog: Cara Menangani Anak dengan Sikap Kritis
