Swansea City akan dikenai tanggung jawab oleh pelatih sementara Alan Sheehan sampai akhir musim, sebuah masa yang menantang bagi Nathan Tjoe-A-On.
Nathan Tjoe-A-On menyaksikan masa yang dipenuhi ketidaktentuan selama delapan laga terakhir di divisi kedua Liga Inggris.
Bek kiri tim nasional Indonesia tersebut bermain untuk sebuah klub yang telah mengakhiri kontrak dengan seorang pelatih pada musim ini namun belum juga mendapatkan penggantinya.
Pengelola Swansea City tidak mengangkat pelatih kepala baru, namun lebih memilih untuk menjadikan Alan Sheehan sebagai manajer tetap dalam posisi penjaga sementara tersebut.
Alan Sheehan diangkat menjadi pelatih sementara bulan lalu setelah pengunduran diri Luke Williams.
Selama jeda internasional yang berlangsung dua minggu, tim tidak berhasil mencari pelatih tetap, oleh karena itu Sheehan harus mempertahankan posisinya sebagai pelatih sementara lebih lama lagi.
Tokoh berkebangsaan Irlandia tersebut percaya bahwa ada banyak pelatih diluar sana yang bersedia menangani The Swans.
“Yakinlah bahwa banyak orang mendambakan posisi ini,” ungkap Sheehan demikian.
Wales Online
.
Untuk saat ini, saya ditunjuk oleh manajemen sebagai pemimpin hingga akhir musim.
Tim terbuang tersebut saat ini menempati posisi ke-16 dengan 44 angka, yang mana cuma berselisih enam poin saja dari daerah juru kunci.
“Kini saya merasa benar-benar vital agar seluruh anggota tim bekerjasama sampai penghujung musim demi mengakhiri dengan baik,” tegas Sheehan.
Bagi sepak bola di Indonesia, tampaknya tidak menjadi masalah bagaimanapun juga untuk pelatih dari Swansea tentang masa depan Nathan Tjoe-A-On.
Telah ada dua pelatih yang tidak mencantumkan Nathan dalam delapan laga terbaru tim Swansea di Liga Championship.
Tiga pertandingan dalam rangkaian delapan tersebut ketika masih dikenali sebagai timbangan Luke Williams, diikuti oleh lima pertandingan akhir yang berada di bawah asuhan Sheehan.
Williams dan Sheehan secara bersama-sama memutuskan untuk tidak menurunkan Nathan dalam tim bermain, suatu keputusan yang mungkin mencerminkan rasa kurang percaya kepada dirinya.
Itu belum termasuk pelatih musim lalu Michael Duff yang tidak pernah memberikan kesempatan debut kepada Nathan.
Apabila ditambah dengan saranan Patrick Kluivert kepada Nathan dalam pertandingan melawan Bahrain, total para pelatih yang menyingkirkan nama Nathan menjadi empat orang.
Sebagai tambahan skuad dari liga Belanda tersebut, sang pemain kiri ini cukup disayangkan karena belum bisa mencapai harapan yang ditetapkan saat berada di Liberty Stadium dalam kurun waktu dua tahun.
Dia hanya mengikuti tiga pertandingan di sepanjang musim ini, semua terjadi di bulan Agustus, dengan total waktu bermain 127 menit.
Dia berada dalam situasi di mana Swansea memiliki bekas pemain Premier League, Josh Tymon, yang membuatnya kesulitan untuk bersaing.
Pemain yang lahir pada tanggal 22 Desember 2001 tersebut melihat masa depannya di bulan April atau Mei dengan harapan sempit bisa bermain bagi Swansea.
Berikutnya terdapat istirahat internasional pada bulan Juni, dan sayangnya dia juga telah gagal bersaing untuk mendapatkan tempat sebagai bek kiri atau pemain tengah dalam tim Garuda.
Kontrak Nathan dengan Swansea memang masih aktif sampai Juni 2026, namun mengingat situasi yang ada, akan lebih baik baginya untuk mencari tim lain.







