Tunggal putra muda Indonesia, Moh Zaki Ubadillah, tidak dapat menemukan sentuhannya saat tampil pada babak 16 besar Ruichang Masters 2025.
Moh Zaki Ubaidillah menghadapi laga tidak mudah saat bersua Cheng Kai dari Taiwan pada babak 16 besar Ruichang Masters 2025.
Persaingan yang alot mewarnai jalannya pertandingan yang digelar di Ruichang Sports Park Gym, Ruichang, China, Kamis (13/3/2025).
Ubed, sapaan akrab, kalah dengan skor 19-21, 14-21. Padahal, dia sebenarnya dapat permainan Cheng Kai.
Pengembalian-pengembalian anggota tim pelatnas utama yang baru berumur 17 tahun itu merepotkan lawan yang secara usia lebih tua tiga tahun darinya.
Akan tetapi, penampilannya kurang solid yang mana menjadi penyakit pemain belia.
Setelah reli-reli yang panjang, Ubed lebih rentan membuat kesalahan, utamanya saat berusaha menyerang.
Salah satu contohnya adalah ketika juara Indonesia Masters Super 100 itu sudah mampu memperkecil ketertinggalan dari 9-14 menjadi 19-20.
Berniat memberi smes lurus ke sisi
forehand
lawan untuk mencetak
deuce
, Ubed malah memberi lawan angin dengan smes melebar.
Ubed lalu melihat ke arah pelatih Herli Djaenudin yang mendampinginya dengan raut wajah seperti kesal dengan dirinya sendiri.
Situasi serupa terjadi pada gim kedua.
Setelah aksi berbalas poin hingga skor 8-7 untuk keunggulannya, Ubed kesulitan untuk mendapatkan dua poin secara beruntun karena tidak konsisten.
Pertandingan ditutup dengan eror atlet asal Madura ini.
Lob yang terlalu memanjang untuk kesekian kali darinya memastikan kemenangan lawannya dalam laga berdurasi 37 menit.
Ubed harus rela terhenti lebih cepat.
Padahal pemain yang baru tiga pekan lalu menjuarai Singapore International Challenge itu berpeluang menyusul jejak bagus dari rival-rivalnya di kompetisi junior.
Pemenang emas dan perak Kejuaraan Dunia Junior 2024, Hu Zhe An dan Wang Zi Jun, lebih dahulu lolos ke perempat final dalam turnamen kandang mereka.
Ubed menjadi pemenang medali perunggu saat itu. Di semifinal dia dikalahkan Wang Zi Jun dengan skor ketat 19-21, 20-22.
