Wamenkomdigi Nezar Patria: Keunggulan Komputasi dan Talent Digital di Era AI

Wamenkomdigi Nezar Patria: Keunggulan Komputasi dan Talent Digital di Era AI

Peran Penting Komputasi Nasional dalam Membangun Kedaulatan AI

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menekankan pentingnya penguatan sektor komputasi nasional serta pengembangan sumber daya manusia digital. Hal ini dilakukan agar Indonesia mampu bersaing di era kecerdasan buatan (AI).

“Kita harus punya compute power yang cukup kuat, baik dalam hal pemrosesan data dan tersedianya fasilitas data center yang sudah AI ready,” ujar Wamen Nezar dalam acara Peluncuran Empowering Indonesia Report 2025 di Indosat Marvelous Xperience Center, Jakarta Pusat.

Dia bahkan turut mengajak industri telekomunikasi untuk berperan aktif dalam memperkuat infrastruktur dan kapasitas komputasi nasional. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan swasta, diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat untuk pengembangan teknologi AI di Indonesia.

Pengembangan Talent Digital sebagai Kunci Sukses

Lebih lanjut, Nezar menyoroti bahwa pengembangan talenta digital di bidang teknologi komputasi modern juga menjadi kunci penting. Dengan penguasaan ilmu komputasi, keterbatasan infrastruktur dapat diatasi melalui inovasi algoritma yang lebih efisien.

“Cina sudah melakukannya. Mereka melakukan formulasi-formulasi baru di bidang matematika dan algoritma sehingga dia bisa menghasilkan satu model AI yang juga cukup tangguh dibandingkan ChatGPT. Ini bukti bahwa talenta bisa mengatasi keterbatasan infrastruktur,” tegasnya.

Dari sini terlihat bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia adalah langkah strategis yang perlu dilakukan. Dengan memiliki tenaga ahli yang mumpuni, Indonesia dapat menciptakan solusi inovatif yang tidak kalah dengan negara-negara lain.

Tantangan dan Target yang Harus Dicapai

Di sisi lain, dia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital ASEAN yang diproyeksikan mencapai USD 1 triliun.

“Diperkirakan 40 persen dari jumlah itu disumbangkan oleh Indonesia, jadi kita harus menyiapkan diri,” ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta. Program pelatihan, pendidikan vokasi, serta kolaborasi internasional bisa menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan jumlah talenta digital.

Langkah-Langkah untuk Membangun Kedaulatan AI

Menurut Nezar, langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun kedaulatan AI di Indonesia sekaligus mendukung pencapaian visi Indonesia Digital 2045.

Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:

  • Peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan teknologi AI
  • Penguatan infrastruktur komputasi yang ramah lingkungan dan efisien
  • Pembentukan pusat-pusat inovasi dan laboratorium penelitian AI
  • Peningkatan kerja sama internasional dalam bidang teknologi

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memposisikan diri sebagai salah satu negara yang mampu berkompetisi dalam dunia teknologi AI. Selain itu, pengembangan AI juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Related posts