BANTENMEDIA – Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wahyu Kusumo Bintoro menyatakan, KC, pria yang menyerang kurir dengan inisial ID (22), sempat kabur ke Tangerang.
KC kabur setelah video penganiayaan terhadap ID menyebar di media sosial.
“Setelah kejadian, pelaku sempat menghilang,” kata Kusumo dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (30/9/2025).
Kusumo mengatakan, KC pergi ke Tangerang agar terhindar dari pengejaran polisi.
“Hanya berjalan-jalan atau berputar-putar untuk menghindari pengejaran dari petugas,” katanya.
Karena, setelah menjadi korban penganiayaan, ID langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bekasi Kota. Petugas kepolisian segera bertindak untuk mencari KC dan meminta dia menyerahkan diri.
“Setelah kami memberikan himbauan-himbauan agar menyerahkan diri, pelaku akhirnya menyerahkan diri,” kata dia.
Akhirnya, KC menyerahkan diri pada hari Minggu (28/9/2025) pukul 04.00 WIB ke Polres Metro Bekasi Kota.
Akibat perbuatannya, KC menghadapi ancaman hukuman berdasarkan Pasal 351 KUHP mengenai penganiayaan dengan ancaman maksimal delapan tahun penjara.
Sebelumnya, seorang kurir dari perusahaan ekspedisi dengan inisial ID (22) diduga menjadi korban penganiayaan oleh pria bernama KC saat sedang mengantarkan paket di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Peristiwa tersebut dimulai ketika ID mengantarkan paket ke rumah KC. Setelah tiba di lokasi tersebut, KC meminta pembayaran sebesar Rp 30.000 untuk paketnya melalui transfer.
“Awalnya saya mengantarkan paket ke rumah pelaku, kemudian pelaku meminta transfer. Saya setuju, tetapi menggunakan QRIS. Namun, pelaku tidak menerima, sementara saya butuh uang saat itu untuk pembayaran,” kata ID.
Akibat peristiwa tersebut, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah sambil membawa sebilah senjata tajam yang berupa mandau.
“Maka dia mengeluarkan pisau saat kita berkelahi, saya berkata pak saya butuhnya sekarang untuk setoran, lalu dia tidak menerima keluarin senjata tajam. Tidak tahu alasannya dia membayar nanti-nanti kenapa,” kata ID.
Keduanya terlibat dalam percekcokan. Akibatnya, ID mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat terkena mandau yang dibawa oleh pelaku.
Luka di tangan sebelah kanan, khususnya di bawah jempol, mengalami luka robek dan pada bagian perut sebelah kanan terdapat luka gores. Terdapat pula bentakan di area rahang kanan,” katanya.
Mendengar pertengkaran tersebut, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket itu.
“Ia menipuku dan mengusirku. Aku tidak ingin pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya aku pergi ketika uang COD itu ditransfer oleh anaknya melalui QRIS, jadi bukan dia yang membayarnya,” kata ID.




