Wakil Kepala SMP Negeri Tangerang Diduga Cabuli Siswa 3 Kali, Ini Cara Pelaku

Wakil Kepala SMP Negeri Tangerang Diduga Cabuli Siswa 3 Kali, Ini Cara Pelaku

BantenMedia, JAKARTA– SY, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) dari sebuah SMP negeri di Kota Tangerang diduga telah melakukan pelecehan terhadap murid laki-lakinya yang bernama RA (14) sebanyak tiga kali.

Perbuatan tidak terpuji tersebut seluruhnya terjadi di lingkungan sekolah pada bulan Mei 2025.

Read More

“Kisaran satu minggu hingga tiga minggu jarak antarkejadian,” ujar Tiara Nasution, pengacara korban, saat diwawancaraiKompas.com, Jumat (22/8/2025).

Tiara menyampaikan, pelaku memakai berbagai cara untuk menjalankan tindakannya.

Dalam aksi pertama pada sekitar Mei 2025, pelaku berpura-pura ingin memberikan pertolongan kepada korban yang jatuh dari motornya.

Siswa terjatuh saat akan berangkat ke sekolah, dan setibanya di sekolah, RA dibawa oleh teman-temannya ke ruang UKS.

“Korban dibawa ke ruangan pelaku dengan alasan ingin memberi pengobatan,” ujar Tiara.

Di dalam ruangan tersebut, SY menutup tirai dan mengunci pintu, sementara teman-teman RA yang sempat mendampingi korban diperintahkan pergi dengan alasan mencari minyak angin.

Beberapa kali teman-teman korban mengetuk pintu ruangan SY dan menyampaikan bahwa minyak angin yang diminta tidak ditemukan.

Pelaku tetap meminta teman-teman korban terus mencari minyak angin.

“Itu hanyalah permainan agar teman korban pergi,” ujar Tiara.

Saat korban berada sendirian bersama tersangka di ruangan tersebut, perkosaan terjadi.

Saat itu, kata Tiara, korban tidak berani melawan karena pelaku adalah wakil kepala sekolah.

Satu minggu setelahnya, pelaku kembali mendekati RA dan menanyakan kabar korban, serta menawarkan korban untuk kembali diberi pijatan.

Korban yang merasa takut kepada pelaku tidak mampu menolak, dan pada saat itulah perkosaan kedua terjadi.

“Di dalam ruangan pelaku, korban kembali tidak mampu bergerak,” kata Tiara.

Pelanggaran ketiga terjadi ketika korban sedang akan mengikuti bimbingan belajar Bahasa Indonesia.

Pada saat itu, ibu korban pergi ke sekolah untuk mengurus rencana pindah anaknya.

Korban dipanggil ke ruang guru untuk mengikuti remedial pelajaran Bahasa Indonesia, sementara ibu korban diminta menunggu anaknya di luar ruangan.

“Guru Bahasa Indonesia tidak ada dan digantikan oleh pelaku,” kata Tiara.

Ibu dari korban sempat meragukan karena sesi remedial yang seharusnya singkat berlangsung hingga 1,5 jam.

Ibu korban masuk ke ruang guru dan menemukan anaknya tergeletak lemah di lantai, sementara pelaku duduk dekat korban dengan celana yang belum dikancingkan.

Ibu RA kemudian berteriak dengan keras, lalu mengangkat anaknya sendirian keluar dari ruangan.

Pada saat itu, korban mulai menceritakan tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh SY.

“Korban mengatakan kembali diperlakukan tidak senonoh hingga membuat korban muntah,” ujar Tiara.

Mengawali pengakuan tersebut, pada 25 Juni 2025, keluarga melaporkan tersangka kepada pihak berwajib.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Tangerang Kota AKP Prapto mengonfirmasi terjadinya kejadian tersebut.

“Masalah masih dalam proses penyelidikan, terdapat indikasi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur,” ujar Prapto.

 

Artikel ini sudah tayang diKompas.comdengan judul “Guru SMP Tangerang Cabuli Siswa 3 Kali, Modus Purapura Memberi Obat Hingga Remedial”

Related posts