BANTENMEDIA – Pemerintah Kabupaten Tangerang sedang membangun sebuah gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) berada di Jalan Arteri Suvarna Boulevard, Kecamatan Cikupa. Pembangunan gedung tiga lantai dengan anggaran sebesar Rp 70 miliar direncanakan selesai pada Desember 2025.
Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mengatakan pembangunan gedung MPP ini bertujuan mempermudah warga Kabupaten Tangerang dalam mengajukan berbagai izin di satu tempat. “ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Maesyal pada Senin, 11 Agustus 2025.
Dengan hadirnya MPP ini, menurut Maesyal, masyarakat Kabupaten Tangerang tidak perlu datang ke dinas-dinas terkait untuk mengurus berbagai jenis layanan publik mulai dari akta kelahiran hingga pengajuan izin usaha karena semuanya sudah tersedia di MPP. Menurutnya, masyarakat tidak perlu lagi merasa lelah atau repot dalam mengurus perizinan maupun layanan seperti Dinas Kependudukan dan Pelayanan Sipil, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Samsat, Badan Pertanahan Nasional, DPMPTSP, Bapenda, serta berbagai layanan lainnya.
“Kami berupaya memberikan pelayanan yang nyaman bagi masyarakat, gedung MPP dirancang secara artistik dan representatif dilengkapi dengan lobby, aula serta playground dengan konsep bangunan yang menarik dan ramah bagi penyandang disabilitas. Dengan demikian MPP menjadi pusat pelayanan yang lengkap dan terintegrasi,” ujar Maesyal.
Lounge Khusus untuk Investor
Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang Hendri Hermawan menyampaikan bahwa MPP dibangun di atas area seluas 8.331 meter persegi. Pembangunan dilakukan dalam dua tahap dengan total anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 70 miliar melalui sistem lelang.
Hendri menyebutkan bahwa pembangunan fisik hampir selesai, dengan tingkat progres sebesar 85 persen dan sedang dalam proses penyelesaian. Gedung MPP terdiri dari tiga lantai, yaitu lantai dasar, lantai satu beserta mezzanine, lantai dua dan lantai tiga serta atap yang dilengkapi taman landscape dengan total luas bangunan mencapai 5.825 meter persegi. “Bentuk dasar bangunan terinspirasi dari topi caping yang menjadi bagian dari simbol Kabupaten Tangerang,” ujar Hendri.
Hendri menyebutkan bahwa selain tenant-tenant yang menyediakan layanan perizinan di gedung MPP, juga tersedia ruang bupati, kepala dinas, kepala bidang, staf, ruang rapat, aula serta berbagai fasilitas penting seperticomand center dan playground. “Kami menyiapkan lounge khusus bagi para investor yang ingin mencari data dan peluang investasi di Kabupaten Tangerang, ini merupakan bagian dari layanan Pemkab Tangerang, yang dapat diakses oleh para investor serta memudahkan proses investasi,” kata Hendri.
Bangunan MPP juga menawarkan fasilitas toilet yang ramah bagi para penyandang disabilitas serta toilet keluarga untuk pengunjung yang membawa anak kecil.
MPP Terbesar dan Pertama
Kepala Bidang Penataan Bangunan Gedung di DTRB Kabupaten Tangerang, Deki Kusumayadi, menambahkan bahwa gedung MPP yang dibangun ini adalah yang pertama dan terbesar di Kabupaten Tangerang. Sebelumnya, Kabupaten Tangerang telah membuka dua gerai MPP di Mal Ciputra Citra Raya dan Intermoda BSD City. “Ini merupakan pusat MPP Kabupaten Tangerang, sedangkan dua gerai yang sudah beroperasi bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Deki.
Bangunan MPP, kata Deki, berada di lokasi yang strategis dan mudah diakses dari empat penjuru Kabupaten Tangerang, baik dari arah barat, timur, utara maupun selatan. Lokasi MPP berada di Jalan Boulevard Suvarna yang dapat dengan mudah dicapai dari berbagai arah. Dari Stasiun Tangerang jaraknya 22 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama 45 menit.
Dari Gerbang Tol Cikupa, jaraknya hanya 1,6 km dan dapat ditempuh dalam waktu 5 menit (dengan menggunakan mobil). Sementara itu, jarak MPP ke Bandara Soekarno Hatta adalah 37 km atau memakan waktu 50 menit jika menggunakan kendaraan bermotor empat roda, atau lebih cepat dengan kendaraan dua roda.
Deki juga menyebutkan bahwa kondisi jalan akses menuju lokasi telah memiliki jalur dengan lebar sekitar 15 meter. “Jalan terbagi menjadi dua arah yang bisa dilalui oleh kendaraan dari roda dua hingga empat. Kondisi jalan juga ditumbuhi vegetasi dan tersedia jalur khusus pejalan kaki,” ujar Deki.





