BANTENMEDIA – Kondisi yang mengkhawatirkan terkait proses belajar mandiri masih dirasakan oleh puluhan siswa SDN 1 Curug, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Mereka terpaksa melakukan proses belajar mengajar di dua ruang kelas yang tidak memadai akibat proyek pembangunan yang terhenti sejak tahun 2017.
Mengutip Antaranews, guru SDN 1 Curug, Iwan Mulyawan menyampaikan bahwa berhentinya proyek pembangunan menyebabkan siswa belajar dalam kondisi lantai yang hanya berupa tanah, serta dinding yang tidak dilapisi plester.
Perasaan kurang percaya diri juga memengaruhi semangat belajar siswa.
“Banyak siswa merasa kurang percaya diri dan enggan masuk kelas karena malu. Mereka bahkan pernah tidak ingin hadir saat awal-awal,” kata Iwan, dikutip Antaranews pada Kamis (7/8/2025).
Saat turun hujan, lantai ruangan menjadi basah karena air meresap masuk. Sedangkan saat musim kemarau, tanah tersebut menghasilkan debu.
Dalam kondisi yang ada, pihak sekolah mengambil kebijakan khusus, yaitu mengizinkan siswa menggunakan sandal saat musim hujan.
“Kami menerapkan kebijakan khusus, yaitu memperbolehkan siswa menggunakan sandal. Selain itu, ada juga yang tidak mampu membeli sepatu, karena sebagian besar penduduk di sini bekerja sebagai petani,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, pembangunan gedung sekolah yang baru telah selesai sekitar 60 persen.
Salah satu hambatan utama adalah akses jalan yang sulit.
Jarak dari toko bahan bangunan terdekat mencapai 8 hingga 10 kilometer dengan kondisi jalan yang sulit. Hal ini menyebabkan pengiriman bahan terganggu.
