Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa potensi industri perkapalan di dalam negeri masih sangat besar. Oleh karena itu, ia berharap tingkat produktivitas industri perkapalan dapat ditingkatkan guna mendukung sektor logistik dan maritim.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), saat ini terdapat 342 galangan kapal yang beroperasi di Indonesia, dengan kemampuan produksi bangunan mencapai 1 juta unit.deadweight tonnage (DWT) per tahun dan kapasitas perbaikan mencapai 12 juta DWT per tahun. Sektor industri ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 46.000 orang.
“Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki potensi laut yang besar, sehingga permintaan terhadap kapal dan armada laut masih sangat tinggi, dan tentu saja memerlukan dukungan tenaga kerja industri yang mampu dan terampil untuk mendukung operasional industri perkapalan di dalam negeri,” ujar Agus dalam pernyataannya, Kamis (7/8).
Satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam sektor industri maritim dan perkapalan adalah Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh adanya pelabuhan besar, infrastruktur logistik yang memadai, serta konsentrasi perusahaan industri perkapalan serta manufaktur pendukungnya.
“Ini tentu membuat kebutuhan akan tenaga kerja industri yang kompeten dan siap pakai di Jawa Timur menjadi sangat mendesak, bukan hanya dari segi jumlah, tetapi juga dari sisi kompetensi yang sesuai dengan standar industri,” katanya.
Untuk meningkatkan sektor perkapalan, diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyatakan bahwa pemerintah memberikan dukungan melalui pelatihan vokasi di bidang industri.
“Termasuk dalam upaya menghadapi tantangan dalam menyediakan sumber daya manusia yang kompeten di industri perkapalan, khususnya di wilayah Jawa Timur,” jelasnya.
Pada Selasa (5/8), BPSDMI Kemenperin menggelar pelatihan vokasi industri upskilling sektor industri perahu di Surabaya, Jawa Timur, yang bekerja sama dengan PT Pusdiklat PAL Tekno serta Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), sebagai mitra industri dan asosiasi dari Kemenperin. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor industri perahu, khususnya di galangan kapal, sehingga proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien serta akan meningkatkan produktivitas galangan kapal.
“Kebutuhan tenaga kerja plate fitterdi bidang perkapalan sangat menonjol, khususnya dalam pekerjaan pembangunan dan perbaikan kapal. Plate fitter merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan lambung kapal, oleh karena itu pelatihan ini disusun untuk memberikan keterampilan yang dapat langsung diterapkan, dengan bekerja sama dengan para pelaku industri, asosiasi, dan lembaga pelatihan, agar materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan praktik kerja di galangan kapal,” jelasnya.
Kemampuan inovasi sektor galangan kapal nasional kini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, misalnya dengan mampu menghasilkan berbagai jenis kapal seperti kapal niaga, kapal perikanan, kapal penumpang, kapal militer atau patroli, serta berbagai bentuk kapal lainnya. Sebagai contoh, PT PAL Indonesia berhasil menciptakan Kapal Cepat Rudal (KCR) yang digunakan oleh TNI AL, serta kapal Landing Platform Dock (LPD) yang telah diekspor ke Filipina.
