BantenMedia–Gianluigi Donnarumma dilaporkan tidak puas dengan keputusan Paris Saint-Germain yang langsung mencari kiper baru pada musim panas ini, meskipun masih ada ketidakpastian terkait perpanjangan kontraknya.
Donnarumma, yang secara luas diakui sebagai salah satu kiper terbaik di dunia, sedang menghadapi masa kontraknya yang tersisa selama 12 bulan, namun meskipun ada kesepakatan bersama untuk memperpanjang kontrak sebelumnya tahun ini, diskusi mengenai perpanjangan masa baktinya hingga saat ini belum membuahkan hasil.
PSG telah berupaya meyakinkan Donnarumma untuk menerima sistem gaji yang baru, ia merupakan satu-satunya pemain yang masih memiliki kontrak besar yang diberikan di bawah kepemimpinan sebelumnya.
Namun, pembicaraan telah terhenti dan pemain kiper baru yang baru saja menjadi juara Liga Champions tidak ragu untuk mencari opsi penjaga gawang baru sebagai ultimatum karena Donnarumma belum segera menandatangani perjanjian tersebut.
Lucas Chevalier dari Lille diperkirakan akan menyelesaikan transfernya ke PSG dengan nilai sekitar 40 juta euro dalam beberapa minggu mendatang, dan klub juara Liga Prancis ini telah membahas situasi tersebut, demikian menurut RMC Sport, Donnarumma tidak terlalu senang dengan keputusan tersebut.
Karena mengejar Chevalier, Les Parisienssiap melepas Donnarumma pada musim panas ini, membuka kesempatan bagi Chelsea dan Manchester United untuk mendekati kiper pemain timnas Italia ini.
Saat ini Donnarumma belum menentukan langkah berikutnya. Ia telah menyatakan keinginannya untuk tetap berada di PSG, namun adanya kesepakatan yang akan datang terkait Chevalier memunculkan keraguan mengenai masa depannya di ibu kota Prancis.
Les Parisiensditegaskan bahwa tidak akan menutup pintu bagi Donnarumma, yang kontribusinya terhadap keberhasilan Eropa musim lalu sangat dihargai, tetapi pemain berusia 26 tahun ini tidak akan dipastikan menjadi starter jika kiper mantan AC Milan ini memutuskan untuk tetap tinggal.
Pergi dari Paris bisa membuat Donnarumma harus mengurangi permintaan gajinya. Chelsea menerapkan sistem gaji berbasis insentif yang mirip dengan yang saat ini digunakan oleh PSG, sementara United diketahui sedang berupaya memangkas pengeluaran mereka.
