DLH Menolak Tudingan Lampu Alun-alun Pandeglang Mati: Anggaran Dicoret

DLH Menolak Tudingan Lampu Alun-alun Pandeglang Mati: Anggaran Dicoret

Laporan Wartawan BantenMedia, Misbahudin

BantenMedia, PANDEGLANG– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang tidak menyediakan anggaran untuk perawatan lampu hias umum di Alun-alun Pandeglang pada tahun ini.

Read More

Itu diungkapkan oleh Koordinator Pertamanan DLH Pandeglang, Suprihatiningsih.

“Tidak ada anggaran sama sekali untuk perawatan lampu hias di Alun-alun tahun ini,” katanya, Sabtu (23/8/2025).

Ia mengakui pernah mengajukan perbaikan jaringan listrik bawah tanah sebesar Rp97 juta, tetapi usulan tersebut dibatalkan.

“Kami pernah mengusulkan pergantian jaringan listrik bawah tanah yang hampir seluruhnya rusak, tetapi usulan tersebut dibatalkan. Semoga tahun depan bisa disetujui,” katanya.

Menurutnya, Alun-alun Pandeglang terletak di pusat kota sehingga seharusnya mendapatkan perhatian dalam pemeliharaan, terutama karena menjadi tempat aktivitas masyarakat serta kegiatan pemerintahan.

“Alun-alun perlu mendapatkan anggaran yang cukup agar tetap bersih, indah, nyaman, dan hiasan lampu dapat beroperasi kembali,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Pandeglang, Habibi Arafat, menekankan bahwa fasilitas umum yang berada di pusat kota perlu mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait.

Itu, menurut Habibi, penting agar fasilitas umum di Pandeglang dapat disusun dengan rapi dan teratur.

“Sebagian besar lampu hias di Alun-alun sudah lama tidak berfungsi. Hal ini menunjukkan buruknya pengelolaan fasilitas umum serta kurangnya pengawasan terhadap anggaran,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025).

Menurut seorang politisi dari Partai Golkar, hiasan lampu bukan hanya sekadar elemen estetika, tetapi juga aset pemerintah yang perlu dipelihara dan dijaga dengan baik.

“Pemeliharaan fasilitas semacam ini perlu ditingkatkan. Lampu hias merupakan bagian dari citra kota serta aset negara. Tidak boleh dibiarkan terlantar,” katanya.

“Jangan sampai setelah dibangun malah dibiarkan begitu saja,” katanya tambah.

Habibi juga meragukan penggunaan anggaran untuk perawatan fasilitas umum tersebut.

“Jika memang tersedia anggarannya, fasilitas ini seharusnya dapat terjaga kondisinya. Jika tidak, maka di masa depan harus menjadi prioritas. Biayanya tidak terlalu besar, tetapi dampaknya sangat berarti terhadap keindahan kota,” katanya.

Sebagai anggota DPRD Pandeglang, Habibi menyatakan akan terus memantau penganggaran dan perawatan fasilitas umum agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini menjadi perhatian legislatif. Eksekutif dan dinas terkait perlu menjadikan perbaikan lampu hias sebagai prioritas. Lampu yang rusak segera diperbaiki, serta perawatan berkala harus dilakukan,” tutupnya.

Related posts