BantenMedia – Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Banten, diminta untuk membatasi gaya hidup mewah, karena dianggap dapat memengaruhi kinerja mereka di masa mendatang.
Disebutkan demikian, Kepala Bidang (Kabid) Data Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Pandeglang, Farid Fikri.
“Karena hal yang mahal adalah gaya hidup, dan ini bisa memiliki dampak. Oleh karena itu, ASN harus mampu mewujudkan pola hidup yang sederhana,” kata Farid.
Ia menyampaikan, seorang Aparatur Sipil Negara harus menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan, khususnya dalam hal etika dan gaya hidup yang sederhana.
Terlebih lagi, tambahnya, PNS adalah pelayan masyarakat yang tugasnya mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.
“Iya seharusnya memang (melayani masyarakat), karena tadi itu ASN memiliki etika. Mulai dari etika abdi negara, organisasi hingga masyarakat juga,” katanya.
“Dan tidak boleh menciptakan gaya hidup yang mewah, apalagi bagi mereka yang baru saja naik jabatan tiba-tiba, seharusnya tetap biasa saja,” lanjutnya.
Menurutnya, apabila pegawai negeri memiliki gaya hidup mewah, maka secara tidak langsung akan berdampak pada persepsi masyarakat.
“Tentu saja, karena hal yang kami khawatirkan itu. Gaya hidup mewah, dari keinginan dan kebutuhan tersebut biasanya jauh lebih besar,” katanya.
“Jangan sampai kualitas layanan kepada masyarakat terganggu kelak,” tambahnya.
Ia berharap kepada seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Pandeglang, agar kembali pada tujuan utamanya sebagai ASN maupun PPPK.
“Jangan sampai kinerja kami buruk, dan mengecewakan rakyat,” tutupnya.
