Banten Pecah, Tangerang Selatan Kibarkan Bendera Provinsi Tangerang Raya

Banten Pecah, Tangerang Selatan Kibarkan Bendera Provinsi Tangerang Raya

BANTENMEDIA – Isu pembagian wilayah kembali muncul, kali ini berasal dari daerah strategis yang menjadi penyangga ibu kota: Kota Tangerang Selatan. Kota ini dilaporkan sedang bersiap untuk melepaskan diri dari Provinsi Banten dan bergabung dalam provinsi baru yang mencakup wilayah seluas 1.370,97 km². Tindakan ini disebut sebagai langkah untuk mempercepat pembangunan dan pelayanan publik yang lebih efisien.

Read More

Rencana pembentukan provinsi baru yang akan diberi nama “Provinsi Tangerang Raya” tidak hanya melibatkan Kota Tangerang Selatan. Wilayah lain seperti Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang juga disebut masuk dalam diskusi tersebut. Ketiga wilayah ini, yang selama ini menjadi pusat utama perkembangan ekonomi Banten, merasa perlu memiliki otonomi yang lebih besar agar pengelolaan daerah dapat dilakukan secara optimal.

Proses pembagian wilayah ini tentu tidak bisa terjadi dalam sekejap. Namun, sinyal politik, dukungan masyarakat, serta kebutuhan administratif membuat gagasan ini mulai dipertimbangkan dengan lebih serius. Jika disetujui oleh pemerintah pusat, Provinsi Tangerang Raya dapat menjadi provinsi metropolitan baru yang memiliki dampak signifikan secara ekonomi maupun demografi di Indonesia.

Mengapa Tangerang Selatan Menginginkan Pemisahan dari Banten?

Tangerang Selatan selama ini dianggap sebagai salah satu kota yang mengalami pertumbuhan paling cepat di Indonesia. Perkembangan infrastruktur, pendidikan, dan sektor properti terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang signifikan. Namun, beberapa pihak menyampaikan keluhan tentang kurangnya perhatian dari pemerintah Provinsi Banten terhadap kebutuhan kota tersebut.

Berada di posisi yang penting, Tangsel sering merasa “terhambat” oleh kebijakan provinsi yang dinilai tidak progresif. Isu pembentukan provinsi baru muncul sebagai solusi agar daerah ini dapat lebih bebas menentukan arah pembangunan. Selain itu, kebutuhan akan percepatan pelayanan publik dan penyerapan anggaran juga menjadi alasan utama.

Beberapa tokoh masyarakat dan anggota DPRD setempat mulai menggelar pembahasan mengenai studi kelayakan pembentukan provinsi baru, dengan harapan tercapainya kesetaraan pembangunan serta keadilan dalam pengelolaan keuangan bagi wilayah-wilayah yang padat penduduk.

Potensi Wilayah Tangerang Raya Jika Terbentuk

Provinsi Tangerang Raya memiliki potensi yang sangat besar. Dengan luas wilayah gabungan sekitar 1.370,97 km² dan jumlah penduduk lebih dari 6 juta orang, daerah ini memiliki fondasi ekonomi yang kuat yang didukung oleh sektor industri, jasa, dan properti. Bahkan, kawasan ini dijuluki sebagai tulang punggung ekonomi Jabodetabek setelah Jakarta.

Dengan status sebagai provinsi otonom, Tangerang Raya akan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam menyusun anggaran dan pembangunan wilayahnya sendiri. Pemerintah setempat juga mampu merancang kebijakan yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan urbanisasi yang semakin rumit. Hal ini pasti akan mempercepat perkembangan infrastruktur serta kualitas hidup masyarakatnya.

Jika proses pemekaran ini berjalan lancar, Tangerang Raya dapat menjadi contoh keberhasilan bagi daerah perkotaan lain yang ingin melepaskan diri untuk meningkatkan pelayanan publik dan efisiensi administrasi.

Isu pemisahan Tangerang Selatan dari Provinsi Banten dan bergabung ke Provinsi Tangerang Raya bukan hanya sekadar wacana politik, tetapi mencerminkan kebutuhan akan pengelolaan wilayah yang lebih cepat, tanggap, dan fokus. Jika direalisasikan sesuai rencana, provinsi baru ini berpeluang mengubah peta kekuatan ekonomi nasional, dengan Tangsel sebagai penggerak utamanya.

Related posts