BANTENMEDIA – Berita duka datang dari Pondok Pesantren Kananga, Pandeglang, Banten. Pemimpin pesantren yang juga merupakan ulama karismatik, KH Tubagus Abdul Hakim, telah meninggal pada Selasa (5/8/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB karena sakit.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar Yayasan Pesantren Kananga turut berduka cita atas kepergian guru kami, Abah KH Tb Abdul Hakim,” demikian pernyataan resmi pesantren yang diunggah melalui akun media sosialnya, Rabu (6/8/2025).
“Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah almarhum, mengampuni segala dosanya. Dan menempatkannya di tempat yang terbaik di sisi-Nya,” lanjut pernyataan tersebut.
Riwayat Singkat Abah KH Tb Abdul Hakim
KH Tb Abdul Hakim dilahirkan di Desa Kananga, Menes, Pandeglang, pada 6 Juli 1947, dari pasangan KH Abdul Mu’ti dan Hj Ratu Halimatusa’diah.
Ia merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Garis keturunannya berasal dari KH Tubagus Abdul Hadi bin Shogiri, kakeknya yang juga seorang ulama.
Sejak kecil, Abah Hakim sudah menerima pendidikan agama dari keluarganya. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Kananga pada tahun 1955, lalu melanjutkan ke MTs Mathlaul Anwar Kananga, dan kemudian ke MA Anwarul Hidayah Ciputri.
Meskipun tidak selesai, ia sempat belajar di Universitas Nahdlatul Ulama (sekarang STAI Syekh Mansur/STAISMAN) di Pandeglang.
Pada tahun 1969, ia melanjutkan pembelajaran agama dengan Mama Bakri di Sempur, Plered, Purwakarta. Tiga tahun kemudian, ia menunaikan ibadah haji ke Mekah dan memilih tinggal selama enam bulan untuk memperdalam ilmu agama di sana. Belajar kepada beberapa ulama Hijaz dan ulama Nusantara yang tinggal di Tanah Suci.
Pemimpin Pondok Pesantren Kananga
Setelah sang ayah meninggal pada tahun 1991, KH Tb Abdul Hakim menjadi pemimpin Pondok Pesantren Kananga dan menjadi pemimpin Majelis Taklim Kananga. Di bawah pimpinannya, pesantren tersebut berkembang menjadi pusat pendidikan dan dakwah yang aktif melayani masyarakat Banten dan sekitarnya. Selain mengajar di pesantren, KH Tb Abdul Hakim juga terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi keagamaan.
Aktif Mengajar Keagamaan di Masyarakat
Meskipun usianya tidak lagi muda, Abah Hakim tetap aktif dalam mengajar. Setiap pagi, ia memberikan kajian Tafsir Jalalain, dan malamnya membahas Alfiyah Ibnu Malik. Ia juga melakukan pengajian rutin mingguan untuk keluarga, umum, dan pria dewasa.
Sibuk Berdakwah di Berbagai Tempat
KH Tb Abdul Hakim juga aktif dalam memberikan pengajian di berbagai tempat seperti di Pengajian Jumat di Ciekek Pandeglang, Mimbar Krakatau di Radio Krakatau FM, Pengajian Sabtuan PCNU dan PWNU di Pandeglang dan Serang, Pengajian Selasa Malam di Masjid Agung Ar-Rahman, Pandeglang, serta Pengajian bulanan di Bogor, Tangerang, Jakarta, Bandung, Lampung, Bangka, hingga Sumatera.
Disamping kesibukan dakwahnya, KH Tb Abdul Hakim dikenal sebagai individu yang selalu haus akan pengetahuan. Ia senantiasa membaca kitab-kitab klasik untuk memperluas wawasan keagamaannya.
Banten Kehilangan Ulama Besar
Kepergian KH Tb Abdul Hakim merupakan kehilangan besar bagi masyarakat Banten dan dunia pesantren. Sosoknya yang sederhana, berilmu, dan tulus meninggalkan jejak pengabdian yang panjang bagi umat Islam, khususnya di wilayah Banten.
Semoga Allah SWT menerima semua amal baik yang telah dilakukan oleh almarhum, mengampuni segala dosanya, dan mengganjar dengan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Innalillahi wa inna ilahi rojiun. Aamiin.
