Atlet Panjat Tebing Tangerang Salsabillah Raih Medali Perunggu World Games 2025

Laporan Wartawan,

BantenMedia, Gilbert Sem Sandro

Read More

BantenMedia, TANGERANG– Rajiah Salsabillah, atlet panjat tebing perempuan asal Kota Tangerang kembali membanggakan nama Indonesia dalam kompetisi internasional.

Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia Kota Tangerang Arsani Maidi menyampaikan bahwa Rajiah berhasil memperoleh medali perunggu dalam ajang World Games 2025 di kategori Women Speed Single 4 di Chengdu, Tiongkok.

“Alhamdulillah Rajiah kembali mencatatkan prestasi dunia dan membawa pulang medali untuk Indonesia dengan catatan waktu 6,591 detik,” kata Arsani kepada awak media, Sabtu (23/8/2025).

Keberhasilan yang dicapai Rajiah terasa semakin istimewa karena atlet yang tinggal di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang ini baru saja pulih dan selesai menjalani pemulihan dari cedera yang dialaminya.

“Sebenarnya pertandingan ini diikuti oleh Rajiah setelah mengalami cedera, tetapi dia berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya,” katanya.

“Pastinya prestasi ini menjadi kebanggaan bagi seluruh warga Kota Tangerang dan Indonesia secara khusus,” tambahnya.

Menurutnya, FPTI Kota Tangerang terus bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga atau Dispora, serta KONI Kota Tangerang dalam mencari atlet muda lainnya.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyelenggarakan kejuaraan panjat tebing tingkat kota yang mencakup berbagai kelompok usia.

Diinginkan, Raji’ah Sallsabillah terus meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, ia bisa menjadi panutan bagi para atlet panjat tebing yang ada di Kota Tangerang.

“Kami berharap, semakin banyak atlet panjat tebing yang mampu mengikuti langkah Raji’ah Sallsabillah yang terus menciptakan prestasi,” katanya.

Diketahui atlet berusia 26 tahun ini sebelumnya juga sempat memicu perhatian masyarakat Indonesia setelah berhasil masuk ke babak semifinal dalam Olimpiade Paris 2024 di nomor Women’s Speed.

Bapak Rajiah Salsabillah, Hasan Masud mengungkapkan, sebelum mencapai puncak kesuksesan saat ini, Rajiah pernah mengalami kesulitan dalam kehidupannya.

Rajiah ternyata pernah mengontrak di Ciledug Indah II, dari tahun 2017 hingga 2019.

Saat itu, kondisi keuangan keluarga Rajiah sedang hancur. Ayahnya terpaksa menjual rumah yang telah ditinggali Rajiah sejak kecil di Perum 4, Darmawangsa.

Tidak hanya itu, untuk memperoleh sepatu atlet yang harganya cukup tinggi, Rajiah bersedia membuat berbagai jenis kue untuk dijual di sekolahnya.

Pendapatan dari penjualan kue tersebut, Rajiah membelikan sepasang sepatu olahraga bekas dari toko online dengan harga Rp 1 juta.

“Saya benar-benar mengenalnya, dulu dia pernah membuat kue sendiri dan menjualnya di sekolah, anaknya memang sudah mandiri sejak kecil, dulu dia pernah berjualan risol, hingga saya menangis, padahal saya masih bekerja, tapi ya sudahlah saya biarkan saja,” kata Hasan kepada BantenMedia.

Pada masa itu, keberhasilan Rajiah Sallsabillah tampil di Olimpiade Paris 2024 bukan hanya berkat keberuntungan, karena ia terlebih dahulu harus melewati berbagai babak kualifikasi dan eliminasi yang sangat ketat.

Akhirnya Rajiah berhasil memperoleh tiket untuk tampil di Olimpiade Paris setelah meraih kemenangan dalam babak kualifikasi panjat tebing nomor speed di Budapest, Hongaria.

“Wah tidak menyangka, sangat bangga, jika ibunya menangis malah, menang menangis, kalah pun menangis. Jadi saat Asian Games di Palembang itu kami menangis, karena merasa bangga mendapatkan emas,” katanya. (m28)

 

Peroleh informasi tambahan dari BantenMedia melalui saluran WhatsApp di sini

Baca berita BantenMedialainnya diGoogle News

Related posts