3 Teori Menggemparkan Soal Kupu-kupu di Akhir Head Over Heels

3 Teori Menggemparkan Soal Kupu-kupu di Akhir Head Over Heels

Kematian Jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung) menjadi pukulan berat bagi Yeom Hwa (Choo Ja Hyun) diHead Over Heels. Yeom Hwa merasa bersalah terhadap kematian itu. Karena keinginannya untuk menjadikan Dewa Jahat sebagai dewa pelindungnya membuatnya menjadi buta dan akhirnya mengorbankan ibunya sendiri.

Untuk menghapus rasa bersalahnya, Yeom Hwa membantu Park Seong A (Cho Yi Hyun) dalam upaya membuat Bongsu pergi ke alam baka. Pada akhirnya, ia benar-benar berubah menjadi orang yang baik. Setelah Bongsu kembali ke alam baka, Yeom Hwa memutuskan untuk pergi, mencari jalan hidupnya sendiri.

Read More

Saat Yeom Hwa pergi, seekor kupu-kupu mendarat di bahunya. Kupu-kupu ini kemungkinan besar bukanlah jenis kupu-kupu biasa. Berikut adalah pendapatnya.

1. Kupu-kupu itu melambangkan jiwa Yeom Hwa yang telah terbebas dari energi jahat

Kedatangan kupu-kupu di bahu Yeom Hwa seakan menjadi tanda bahwa jiwa dukun itu telah terbebas dari energi jahat. Yeom Hwa yang sebelumnya terkena pengaruh gelap dan jahat akibat bergabung dengan roh jahat kini telah kembali ke jalannya semula.

Ia telah berubah menjadi baik dan meninggalkan jalan yang salah. Sehingga energi di sekitarnya juga berubah menjadi baik, dan jiwanya kembali bersih tanpa sedikit pun niat jahat.

2. Kupu-kupu itu merupakan bentuk fisik dari roh Jenderal Dongcheon

Meskipun sudah tiada, arwah Jenderal Dongcheon tampaknya masih melindungi putrinya. Ketika Park Seong A membutuhkan bantuan, ia muncul bersama Dewi Peri dan arwah para jenderal perang.

Hal yang sama mungkin juga berlaku terhadap Yeom Hwa, yang telah dijaga oleh Jenderal Dongcheon hingga akhir hayatnya. Kupu-kupu tersebut merupakan wujud dari roh Jenderal Dongcheon. Hal ini didasarkan pada gambar kupu-kupu pada sapu tangan yang dipilihkan Yeom Hwa untuk ibunya.

Jenderal Dongcheon ingin tetap berada di samping Yeom Hwa, bukan hanya untuk memastikan dia dalam keadaan baik. Namun juga untuk memastikan bahwa ia tidak akan tersesat lagi. Oleh karena itu, kupu-kupu itu juga menjadi simbol kasih sayang seorang ibu yang tak pernah pudar seiring berlalunya waktu.

3. Kupu-kupu tersebut merupakan lambang reinkarnasi dari bayi Yeom Hwa yang sebelumnya terjebak dalam peti mati di punggungnya.

Teori lain mengatakan bahwa kupu-kupu yang hinggap di bahu Yeom Hwa pada akhir episode merupakan bentuk dari bayinya yang telah meninggal. Selama ini, roh anaknya yang sudah tiada terjebak dalam peti mati yang ada di bahunya. Roh anak tersebut tidak bisa menyentuhnya, dan Yeom Hwa juga tidak dapat melihatnya. Ini adalah hukuman dari dewa.

Kejadian itu terjadi karena kesalahan Yeom Hwa sendiri. Ia telah membuat para dewa marah dan meninggalkannya karena melakukan tindakan yang tidak dapat diampuni, yaitu bersekutu dengan roh jahat. Akibatnya, ia mendapat hukuman dengan cara demikian.

Namun, pada akhirnya Yeom Hwa mengalami perubahan. Ia tidak lagi terobsesi menjadi dukun yang hebat atau menjadikan Dewa Jahat sebagai Dewa Pelindungnya. Yeom Hwa telah memutuskan untuk kembali menjadi dirinya yang dulu dan meninggalkan jalan yang salah.

Hukuman yang diberikan oleh Tuhan kepadanya mungkin telah dicabut karena ia telah berubah. Jiwa bayinya yang terjebak dalam peti mati mungkin kini sudah dilepaskan. Selanjutnya, lahir kembali sebagai kupu-kupu yang akan selalu mengikuti dan menemani perjalanannya ke mana pun ia pergi.

Kedatangan kupu-kupu di bahu Yeom Hwa tampaknya membawa tanda baik. Mengingat ia telah mengalami perubahan dan tidak ada lagi konflik yang tersisa dalam drama ini, tentu hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Karena semua karakter kini telah mendapatkan kebahagiaan masing-masing.

Perbandingan Akhir Cerita Head Over Heels di Drama Korea vs Webtoon 6 Karakter yang Diamankan Park Seong Ah dalam Drama Head Over Heels

Related posts