, JAKARTA – Terdapat sekitar 5.000 mantan karyawan
Sritex
Kelompok yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dipekerjakan kembali oleh investor baru agar dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
Kepala Disperinaker Kabupaten Sukoharjo, Sumarno menyebutkan bahwa sebanyak 5.000 orang ditarget untuk direkrut dalam tahap awal ini.
Langkah berikutnya adalah melakukan pengadaan staf tambahan, dimulai dengan merekrut lebih banyak karyawan.
spinning, wifing, finishing
Menurut Sumarno, hal itu mungkin dapat melibatkan seluruh departemen,” sebagaimana dilaporkan oleh
Antara
, Selasa (18/3/2025).
KSPI Dapatkan 52 Keluhan Soal Pesangon dan THR Mantan Karyawan Sritex
Namun, Sumarno belum bisa menyampaikan informasi tentang investor mana yang akan mengambil alih pengelolaan pabrik Sritex.
Belum menerima tanggapan berupa tulisan dari mereka, jadi kita belum dapat mengkomunikasikannya. Hanyalah.
kulonuwun
“Belum ada perjanjian resmi,” ujarnya.
:
Gagal Tangani PHK di Sritex, KSPI Jawa Tengah Inginkan Menteri Tenaga Kerja Diganti
Dia menyebutkan bahwa kelak, untuk urusan operasional perusahaan akan menjadi tanggung jawab bersama antara investor dan kurator.
“Kami hanya pemangku wilayah. Ada investor yang ingin melakukan operasional, tapi itu tergantung antara kurator dengan calon investor,” katanya.
:
Pemutusan Hubungan Kerja, 10.355 Pekerja Sritex Mendapatkan Jaminan Kesehatan Selama 6 Bulan
Pada saat yang sama, mengenai insentif lebaran untuk karyawan mantan Sritex, Sumarno menegaskan telah tercapai persetujuan di antara organisasi buruh dan Satuan Tugas Sritex bahwa kompensasi serta upah Hari Raya akan dikeluarkan sesudah proses penyelesaiannya dari kekaisaran bangkrut tersebut.
“Ini
clear
Sejak awal, kita hanya melihat saja. Insyaallah masih bisa mendapatkan THR,” ujarnya.
“Minimal setelah ini terjadi appraisal, kemudian disusul dengan penawaran lelang. Belum jelas prosedurnya menggunakan sistem apa, apakah penyewaan atau opsi lainnya,” tambahnya.
Diberitakan
Bisnis
Sebelumnya, tim kurator kebangkrutan Sritex telah mengusulkan opsi sewa aset peralatan berat grup Sritex kepada investor baru. Tujuan langkah tersebut adalah agar mesin-mesin dapat terus berfungsi dan meningkatkan nilai aset dalam kondisi kebankrutan seiring dengan pelaksanaan prosesi lelang.
“Saat sebelum dilakukan lelang, kita pastikan dulu agar mesin-mesin tersebut tetap beroperasi dan nilai aset bangkrut dapat naik. Oleh karena itu, kita sewakan lebih awal. Nantinya setelah proses lelang terselesaikan, kepemilikan akan dialihkan kepada pembeli yang baru,” jelas wakil dari tim kurator Sritex Nurma Sadiqin pada hari Senin (3/3/2025).
Nurma juga menggarisbawahi bahwa para mantan pegawai Sritex yang akan direkrut kembali oleh investor baru hanyalah penugasan sementara.
“Benar sekali, hanya untuk sementara waktu. Karena kemungkinan besar akan diambil alih oleh pemenang lelang [yang akan datang]. Sebelum pada akhirnya dimiliki oleh sang pemilik baru,” terangnya.
