Outfit Lebaran: Apakah Ikut Tren Itu Penting?

Outfit Lebaran: Apakah Ikut Tren Itu Penting?

Idul Fitri akan segera datang. Perayaan agama Islam ini sangat istimewa sebagai momen kemenangan yang ditandai dengan satu bulan puasa selama Ramadhan.

Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak umat Muslim yang ingin memperingati acara ini dengan cara istimewa. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut lebaran. Dimulai dari penyediaan beragam cemilan, kue-kue manis, serta sajian-sajian khas hari raya, kemudian penataan busana terbaik untuk shalat Ied dan berkumpul bersama keluarga, disusul oleh pengaturan pulang ke daerah asal masing-masing, dan masih banyak lagi.

Dalam hal penampilan selama Lebaran, banyak individu mengejar gaya terkini di pasaran. Sebagai contoh, ketika datang ke pemilihan warna pakaian, beberapa nuansa populer pada busana Idulfitri tahun 2025 meliputi putih, pastel beragam, merah marun, serta corak tanah liat. Sementara itu, desain gaun, dompet, sendal maupun sepatu pun kemungkinan besar akan disesuaikan dengan perkembangan mode tersebut.

Bagi saya secara personal, saya tidak terlalu peduli dengan trend. Standar pakaian saya untuk hari raya tetaplah sama seperti pada hari-hari normal, yakni busana yang syar’i dan nyaman digunakan. Apakah itu sesuai dengan tren sekarang atau tidak, saya tak begitu memikirkannya. Hehe.

Pakaian yang syar’i merujuk pada seluruh busana yang mematuhi hukum-hukum dalam agama Islam. Untuk wanita Muslim, ciri-cirinya harus menutup aurat, bahannya transparan, longgar, serta warnanya tak terlalu mencolok. Sementara itu, jilbab yang sesuai dengan peraturan Islam seharusnya bisa menutupi area dada dan tidak tembus pandang.

Pakaian yang cocok dikenakan yaitu pilihan yang membuatku merasa nyaman, terlihat bagus, serta meningkatkan rasa percaya diriku. Yang tidak kalah utama, aku lebih suka menggunakan pakaian sederhana tanpa harus mengeluarkan banyak uang untuk itu (karena sebenarnya aku juga belum bisa kok membeli barang-barang yang harganya tinggi), hihi…

Saya senang mengenakan pakaian berwarna lembut sampai gelap serta desainnya sederhana tanpa terlalu banyak motif. Begitu juga dengan hijab yang dipilih, umumnya memiliki nuansa pastel ataupun gelap. Sedangkan untuk tas dan alas kaki seperti sandal maupun sepatu, saya lebih condong pada warna-warna netral semacam hitam atau coklat.

Beginilah, untuk memilih pakaian lebaran, saya tidak terlalu mencari inspirasi gaya yang tengah populer atau mengikuti apa yang sedang booming. Menurut pendapat saya, Hari Raya Idulfitri merupakan momen suci dan waktunya merayakan kemenangan setelah satu bulan puasa di Bulan Ramadan. Saya lebih senang menyambut hari itu dengan cara yang sederhana tanpa harus serba mewah.

Di balik kemenangan ini, sebenarnya ada banyak saudara-saudara kita yang mengalami kurang makan, masalah ekonomi, serta hal-hal serupa. Ketika memikirkan kondisi tersebut, sungguh malu jika kita terus-terusan bersikap boros di hadapan Tuhan.

Bagaimana pentingkah menggunakan pakaian Lebaran yang sedang ngetrend? Saat berkumpul dengan banyak orang saat Lebaran, apakah kita akan lebih percaya diri jika baju yang dikenakan tengah populer atau viral? Sebaliknya, adakah rasa minder ketika pakailah tampak ketinggalan zaman atau biasa saja?

Menurut pendapat saya sendiri, tampil dengan penampilan yang sederhana pada hari raya bukanlah halangan. Saya masih menilai Idul Fitri sebagai momen istimewa, namun memilih untuk berpakaian biasa tidak selalu mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap acara tersebut. Hal utama bagi saya adalah bahwa baju yang saya kenakan harus sesuai syariat, nyaman digunakan, serta tetap bersih! Bagaimana dengan kalian semua? :))))

Related posts