Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani mengatakan bahwa produk kratom dari Indonesia mendominasi pasar AS dengan pangsa sebesar 96% serta total ekspornya mencapai angka USD 350 juta.
“Di Kalimantan Barat terdapat banyak pohon Kratom yang dapat digunakan sebagai obat serta dalam perawatan alternatif alami, dan menariknya, 96% dari total ekspor Kratom menuju AS berasal dari Indonesia,” jelas Rosan pada acara Seminar Dampak Perang Tarif Terhadap Peluang Ekspor Indonesia di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Jakarta, Selasa (25/3).
Kratom merupakan tumbuhan alami yang baik bagi kesehatan, dapat mengurangi rasa sakit serta mendukung peningkatan mood seseorang.
Rosan menyebutkan bahwa Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sudah melakukan ekspor komoditas kratom untuk gelombang berikutnya. Menurut dia, kratom dari Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa dan menjadi salah satu produk yang diminati oleh masyarakat Amerika Serikat.
“Mungkin yang justru kita
enggak engeh
“Salah satunya tampak seperti produk yang telah diterima dengan baik di pasaran AS,” tambahnya.
Sebelumnya, mantan Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki menyatakan niatnya untuk mengalihkan proyek pengolahan akhir tanaman mitragyna speciosa atau kratom kepada pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran.
Teten melihat bahwa pengelolaan kratom dapat mengakibatkan keragaman produk-produk yang diproduksi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Republik Indonesia meningkat. Di samping itu, langkah tersebut merupakan salah satu usaha untuk memanfaatkan potensi alam dalam negeri.
“Ya tentu saja hal ini harus dilakukan untuk diteruskan kepada pemerintah berikutnya. Kami berharap bahwa UMKM tidak hanya fokus pada produksi tertentu, melainkan juga memperbaiki pengolahan sumber daya alam kami, hasil dari perkebunan, pertanian, atau komoditas laut. Cara mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan hilirisasi,” ungkap Teten setelah menghadiri Acara Diskusi Bersama Peningkatan_startup Go Global di Kantor Kementerian Koperasi dan UMKM, Jakarta, Selasa (17/09).



