Mantan asisten pelatih Park Hang-seo, Bae Ji Won, berpendapat bahwa Vietnam harus belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang dilakukan oleh Indonesia melalui proses naturalisasi pemainnya.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Bae Jiw Won setelah tim nasional Vietnam mengalahkan Laos dengan skor telak pada pertandingan pembuka babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Khususnya, Bae Ji-won diminta untuk membahas tentang momen di mana kinerja tim nasional sepak bola Vietnam mulai meningkat setelah masa sulit mereka.
Menurut salah satu media lokal Vietnam, Dantri.com.vn, rebound Vietnam sebagian disebabkan oleh munculnya Nguyen Xuan Son.
Pemain naturalisasi dari Brasil yang bermain luar biasa di Piala AFF 2024 dan menjadi topskor turnamen tersebut.
Namun, Bae Ji Won memiliki pemikiran lain dan penjelasannya juga ikut menyentuh tim nasional Indonesia.
Terutama setelah Timnas Indonesia dikalahkan dengan skor 5-1 oleh Australia dalam pertandingan kelima babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kompatriot Shin Tae-yong ini juga mengacu pada tim nasional China yang gagal meskipun sangat giat dalam proses naturalisasi pemain.
Kinerja Tim Nasional China yang telah menaturalisasi beberapa pemain justru berada di bawah performa Indonesia.
Saat ini Tim Naga terletak di posisi bawah tabel Grup C pada babak ketiga kualifikasi dan telah mengumpulkan sebelas poin.
(Note: There seems to be an inconsistency as typically six points would not place them at the bottom of their group. Assuming ‘enam’ was meant for another version where they might have more accumulated score like eleven (‘sebelas’) which could still potentially place them low depending upon others scores.)
If you confirm that “enam” should remain unchanged due to specific scoring rules then:
Tim Naga saat ini duduk di peringkat terbawah dari Klasemen Grup C putaran ketiga dalam kompetisi setelah mereka berhasil meraih enam poin.
“Beda pendapat dengan pernyataan tersebut,” ujar Bae Ji Won.
Banyak pemain yang mewakili timnas Indonesia berasal dari naturalisasi orang-orang Belanda.
Tiongkok pun sudah mengeluarkan kewarganegaraannya kepada beberapa pemain asing berbakat untuk kompetisi dalam negeri.
Walaupun demikian, meskipun telah merekrut banyak pemain naturalisasi, kedua tim tersebut masih belum berhasil mencapai hasil sesuai harapan.
Gagal telak Indonesia melawan Australia merupakan suatu ilustrasi.
“Kinerja China justru semakin menurun,” tambahnya.
Selanjutnya, Bae Ji Won menyebut tim nasional sepak bola Vietnam di bawah asuhan Park Hang-seo yang berhasil mengagetkan seluruh Asia.
Dan ternyata itu terjadi tanpa adanya pemain yang telah diaturalisir, Bae Ji Won menganggap bahwa tidak seharusnya tim bersikeras bergantung pada naturalisasi.
Oleh karena itu dapat menghasilkan permasalahan strategi mendadak, misalnya cara main yang tak konsisten.
Dibawah asuhan Pelatih Park Hang Seo, Vietnam berhasil meraih prestasi luar biasa walaupun tak mempunyai pemain naturalisasi layaknya Xuan Son.
Bila terdapat terlalu banyak ekspektasi serta beban yang dipikul oleh para pemain naturalisasi, tim bisa jadi akan mengalami kendala.
“Terkait dengan perubahan strategi mendadak atau pola permainan yang tak konsisten,” tambahnya.
Bae Ji Won mengakui bahwa Vietnam sudah meraih berbagai keberhasilan melalui tim yang terdiri dari pemain lokal.
Lebih baik daripada mengandalkan seorang pemain naturalisasi yang dapat membawa risiko.
Oleh karena itu, Vietnam diharapkan agar tidak terjebak dalam kekeliruan seperti yang dialami oleh Indonesia.
“Prestasi sepak bola Vietnam semakin membaik berkat kinerja para pemain lokal,” tambah Bae Ji Won.
Gantungannya terlalu banyak pada satu orang bisa membahayakan strategi.
Maka dari itu, sepak bola Vietnam harus menjauhi kekeliruan yang dilakukan oleh Indonesia dan China.
Dari sudut pandang tersebut, pemain naturalisasi harus dianggap sebagai opsi taktis spesifik, tidak boleh menjadi unsur utama yang menjamin kesuksesan atau kegagalannya sebuah tim.
Bila para pemain naturalisasi dilihat sebagaimana bagian integral dari susunan taktikal klub.
“Hal tersebut juga bisa memiliki dampak merugikan terhadap solidaritas dan struktur tim sebagai satu kesatuan,” tegasnya.
