,
Jakarta
–
Salmon
Termasuk dalam kelompok ikan bernutrisi tinggi lantaran memiliki zat antioksidan semacam selenium, yang membantu menjaga sel tetap terlindungi dari kerusakan. Tambahan pula, spesies seafood tersebut dipenuhi vitamin dan mineral penting termasuk kalsium, asam folat, vitamin B12, niacin, magnesium, fosfor, kalium, serta vitamin A, C, dan E sesuai data USDA atau Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Seluruh komponen gizi tersebut bermanfaat dalam meningkatkan mutu istirahat Anda, menekan kemungkinan terkena penyakit, menyokong kepadatan tulang, serta merawat daya lihat agar selalu prima.
Ikan salmon
Juga merupakan sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik. “Mengandalkan senyawa anti-inflamasi serta dapat memperbaiki kondisi kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit seperti serangan jantung, irama jantung abnormal, strok, dan hipertensi,” ungkap Wilson Sanchez, seorang ahli gizi klinik dari New York, AS.
“Memakan lebih banyak asam lemak omega-3 sepanjang hayat ternyata bisa meningkatkan mood, fungsi kognitif serta daya ingat, dan bahkan mengurangi risiko demensia dan penyakit Alzheimer,” jelas Sanchez tambahan ini disampaikan kepadanya.
USA Today
edisi 17 Maret 2025.
Berapa Kandungan Protein pada Ikan Salmon?
Salmon merupakan sumber protein berkualitas tinggi mengandung 17,3 gram.
protein
Dalam 3 ons daging ikan hingga sangat bermanfaat untuk memenuhi keperluan protein sehari-hari. Memadai konsumsi protein penting bagi fungsi sistem imunitas secara optimal, pengaturan kadar gula dalam darah, serta mendukung kesehatan rambut, kulit, dan kuku Anda.
“Protein berperan dalam pertumbuhan otot dan memelihara massa mereka sambil mendukung regenerasi jaringan tubuh,” kata ahli nutrisi dan diet dari Texas, Amy Goodson.
Apakah Terdapat Aspek Negatif dari Mengonsumsi Salmon?
Berita negatif tentang salmon berkaitan dengan kemungkinan adanya logam berbahaya walaupun dalam kadar kecil, ini umumnya berasal dari jenis ikan yang hidup secara liar di lautan. Sanchez menegaskan bahwa “Setiap ikan memiliki merkuri didalamnya, termasuk juga salmon.”
Dengan berjalannya waktu, merkuri dapat terakumulasi dalam tubuh dan menghambat pertumbuhan otak pada beberapa individu. Namun demikian, peluang ini relatif rendah kecuali seseorang secara rutin mengkonsumsi ikan dengan porsi besar. Selanjutnya, salmon yang dikemas atau diasinkan cenderung memiliki kadar natrium yang tinggi, sesuai penjelasan dari Goodson, hal tersebut mampu mempengaruhi fungsi jantung serta menyebabkan masalah-masalah semisal tekanan darah tinggi.
Bolehkan Kulit Salmon Dimakan?
Keuntungan konsumsi ikan salmon meningkat peserta apabila disantap sekaligus dengan kulitnya. Menurut Dr. Uma Naidoo, ahli gizi dari Massachusetts General Hospital, “Tak sekadar dapat dikonsumsi, tetapi kulit salmon juga memiliki kadar asam lemak omega-3 yang lebih banyak.”
Di samping itu, kulit dari ikan salmon memiliki kandungan lemak sehat yang lebih tinggi. Sebagai lapisan paling eksternal pada tubuh salmon, kulit ini bertindak sebagai tempat menyimpan lemak yang umumnya dipergunakan oleh ikan tersebut untuk mempertahankan suhu badannya di perairan yang dingin. Jenis asam lemak ini merupakan
docosahexaenoic acid
(DHA) dan
eicosatetraenoic acid
(EPA) yang bagus untuk kesehatan jantung dan otak,” ungkap Goodson.
