,
JAKARTA — Para
ilmuwan
Telah ditemukan gudang 18 juta ton litium atau ’emas putih’ di dasar Laut Salton, California.
Amerika Serikat
Temuan lithium itu adalah yang tertinggi dalam sejarah dan memiliki potensi nilainya hingga US$540 miliar atau kira-kira sama dengan Rp894 triliun.
Menurut laporan Daily Galaxy pada hari Jumat (28/3/2025), temuan tentang stok litium di Laut Salton ini merupakan terobosan penting bagi sektor baterai yang digunakan dalam mobil listrik.
Sementara itu, Laut Salton yang berada di Imperial County merupakan danau paling luas di California. Kini, danau ini telah menjadi lokasi untuk salah satu deposit natrium litium terbesar di seluruh dunia.
Jokowi: Ada Bahan Baku di Pabrik Anoda Baterai Lithium Kendal yang Diimpor
Studi baru-baru ini yang disponsori oleh Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan bahwa danau itu diyakini memiliki cadangan 18 juta ton litium, melebihi angka 4 juta ton yang telah diakui sebelumnya dengan signifikan.
Bahkan, angka cadangan terkini ini cukup untuk membuat baterai bagi 382 juta mobil listrik atau bahkan melebihi total jumlah kendaraan yang berada di jalanan Amerika Serikat saat ini.
:
Jokowi Akan Melakukan Peresmian Pabrik Anoda Baterai Litrium di Kendal Saat Ini
Profesor Kimatologi dari University of California, Michael McKibben menyebut temuan ini sangat berarti dan menandai sebagai titik terang untuk aspirasi energi ramah lingkungan Amerika Serikat. Sumber daya tersebut memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada impor litium.
Ini merupakan salah satu deposit natrium garam lithium terkaya di planet ini. Hal itu bisa memungkinkan Amerika Serikat menjadi totally self-reliant pada sektor litium dan mengakhiri kebutuhan impor dari China, demikian menurut pernyataan McKibben yang dilansir oleh Daily Galaxy.
:
Saham Target PTBA Paling Baru Pasca Mengolah Bahan Mentah Baterai Litium
Temuan ini muncul di tengah situasi penting di mana global sedang bersaing menuju penggunaan kendaraan listrik (EV) serta sumber daya energi baru dan terbarukan. Akan tetapi, mengambil manfaat dari penemuan tersebut datang dengan sejumlah tantangan, mulai dari ancaman lingkungan sampai efek geopolitisnya.
Cadangan lithium Laut Salton sangat kompleks sekaligus menjanjikan. Prosesnya melibatkan pengeboran sumur produksi panas bumi ribuan kaki di bawah permukaan bumi untuk mendapatkan air garam yang kaya akan litium.
Setelah ekstraksi lithimum selesai, cairan bekasnya dikembalikan lagi ke dalam tanah. Proses ini bisa menyebabkan peningkatan penggunaan air secara signifikan, efek terhadap lingkungan, dan mungkin mengancam tempat-tempat suci dari budaya komunitas pribumi Amerika Serikat.
Walaupun menghadapi berbagai rintangan, perusahaan seperti Energy Source Minerals tetap melanjutkan proyeknya dan bersiap memulai penambangan paling lambat di tahun 2025.



