Astronot NASA Hilang 9 Bulan di Luar Angkasa Akhirnya Kembali Selamat Ke Bumi

Astronot NASA Hilang 9 Bulan di Luar Angkasa Akhirnya Kembali Selamat Ke Bumi


TALLAHASSEE,

Setelah ditinggalkan dan menghabiskan waktu sembilan bulan di ruang angkasa, dua astronot NASA secara selamat kembali ke bumi pada hari Selasa, 18 Maret 2025.

Telah diketahui bahwa pesawat luar angkasa SpaceX Crew Dragon yang mengantarkan Butch Wilmore dan Suni Williams bersama dengan kedua rekannya dari Amerika Serikat yakni Nick Hague serta kosmonaut asal Rusia bernama Aleksandr Gorbunov, terbang melintasi atmosfir Bumi sebelum akhirnya mendarat dengan selamat di perairan dekat Florida pada jam 17:57 waktu lokal.

Pasukan di tanah meraikan ketika pesawat luar angkasa bertekstur seperti permen karet dengan nama Freedom hilang akibat menghadapi suhu ekstrim hingga 2.000 derajat Celsius saat memasuki atmosfer bumi lagi.

“Perjalanannya sungguh menakjubkan, aku melihat kapsul berisi banyak tawa,” ujar Hague, sebagaimana dilaporkan oleh media tersebut.

AFP

pada Rabu (19/3/2025).

Setibanya di atas laut, kapal cepat lantas bergerak ke kapsul untuk pemeriksaan keselamatan awal.

Tidak lama kemudian, sebuah kapal pembebasan yang lebih besar mengekstrak Freedom dan memuatnya naik ke dalam kapal tersebut. Kemudian tim membuka pintu pesawat ruang angkasa, dan dengan berurutan, para astronot diberi dukungan oleh alat bantuan mobilitas, mereka mengayunkan tangan dan menjulangkan ibu jari sebagai tanda kemenangan.

Berikutnya, mereka akan diangkut menggunakan helikopter menuju Houston, di mana mereka akan mengawali program rehabilitas yang berlangsung selama 45 hari.

Gedung Putih meng posting ‘janji yang dibuat harus dipenuhi’,

X

, mengulang kembali pernyataan kontroversial yang menyebutkan Presiden Donald Trump sudah mempercepat agenda revitalisasi.

Keempat astronot itu meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional sekitar 17 jam lebih cepat setelah berpamitan dan memberikan pelukan terakhir kepada para anggota kru yang tetap tinggal.

Wilmore dan Williams, yang kedua-dua nya adalah bekas penerbang Tentera Laut dan vetaran daripada dua misi ruang angkasa sebelum ini, bertolak menuju labuhratorium orbit pada Jun 2024.

Yaitu dalam perjalanan bolak-balik yang direncanakan membutuhkan waktu beberapa hari untuk mengetes kapsul Starliner dari Boeing pada misinya dengan awak pertama kali.

Akan tetapi, kapal antariksa itu menghadapi kendala pada sistem propulsion-nya dan dinilai tidak lagi memungkinkan untuk membawa mereka pulang dengan selamat, sehingga akhirnya dikembalikan tanpa adanya penumpang.

Kemudian mereka dipindahkan ke misi SpaceX Crew-9 NASA, yang datang ke ISS bulan September tahun sebelumnya dengan jumlah awak berkurang menjadi dua orang, tidak seperti biasanya yaitu empat orang.

Tujuan utamanya adalah menampung kedua belah pihak itu, yang dengan terkenal dijuluki astronot “tersesat”.

Pada Minggu pagi, regu penyelamat bernama Crew-10 mendarat di stasiun tersebut, mempersiapkan jalannya bagi Crew-9 untuk keberangkan mereka.

Lamanya kediaman Wilmore dan Williams sebanyak 286 hari lebih lama dari periode standar ISS yang mencakup enam bulan, namun posisinya hanyalah urutan keenam dalam daftar rekornya bagi astronot Amerika untuk durasi tugas tunggal.

Frank Rubio menduduki puncak tangga dengan total 371 hari pada tahun 2023, sedangkan rekor tertinggi masih dimiliki oleh astronot asal Rusia Valeri Polyakov, yang pernah berada di Stasiun Mir selama 437 hari secara berturut-turut.

Itu membuat sembilan bulannya pasangan tersebut berada di luar angkasa “sesuai dengan perencanaan” terkait aspek risiko kesehatan, menurut Rihana Bokhari dari Pusat Kedokteran Luar Angkasa di Baylor College of Medicine, sebagaimana dilaporkan.

AFP

.

Bagi para astronot, tantangan utamanya adalah hilangnya massa otot dan kerapuhan tulang. Perubahan cairan dalam tubuh juga bisa memicu pembentukan batu ginjal dan gangguan pada sistem visual serta kesulitan menyeimbangkan diri ketika mereka kembali ke kondisi gravitasi bumi.

Akan tetapi, karakteristik tidak dapat diprediksi dari periode waktu panjang mereka yang berada jauh dari keluarga dan pada awalnya kurang memiliki fasilitas sudah menarik minat serta belaian hati masyarakat.

“Bila kamu sadar bahwa harusnya datang ke tempat kerja hari ini dan bakal terkurung di kantor hingga sembilan bulan mendatang, bisa jadi kamu akan merasakan serangan panik,” ungkap Joseph Keebler, seorang ahli psikologi dari Universitas Aeronautika Embry-Riddle.

“Mereka semua menampilkan kekuatan luar biasa,” katanya.

Related posts