Kisah WNI Korban TPPO Myanmar yang Lolos Duluan Saat Sakit, Dibuang di Pinggir Jalan

Kisah WNI Korban TPPO Myanmar yang Lolos Duluan Saat Sakit, Dibuang di Pinggir Jalan

) itu tiba di Indonesia pada Kamis malam, 20 Februari 2025.

. Dia merupakan korban perbudakan yang berhasil kabur pada akhir Desembar 2024, dan berhasil pulang ke Indonesia pada 17 Januari lalu. Ardi akhirnya lolos dari kelompok pelaku perdagangan orang di Myanmar lantaran sakit selama lebih dari dua pekan.

“Saya dibuang dalam keadaan sakit. Tidak diberi makan dan mandi juga. Dibuang di pinggir jalan begitu saja,” kata Ardi yang ikut menunggu di Bandara Soekarno Hatta, Banten, bersama keluarga para korban TPPO.

Ardi ikut terjebak bersama pekerja berkewarganegaraan Indonesia di Kota Myawaddy, Myanmar. Dia tiba di sana setelah menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan industri di Thailand, pada 2023. Tergoda dengan iming-iming gaji Rp 8 juta per bulan, Ardi akhirnya berangkat ke Negeri Gajah Putih.

atau penipuan online. Entitas yang menahan Ardi menamai diri ‘Jimaguji and Joyke’.

, tidak diberi makan, disiksa,” tutur dia.

Sebanyak 46 pekerja WNI korban TPPO di Myanmar akhirnya dipulangkan ke Indonesia dari Bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand. Para pekerja asal Indonesia ini menaiki dua penerbangan, yakni Batik Air ID7630 ETD dan Air Asia QZ257 ETD.

Tak hanya Indonesia, warga dari beberapa negara Asia Tenggara lain juga menjadi korban kejahatan serupa di perbatasan Thailand dan Myanmar.

Pada 18 Februari 2025, pejabat tinggi dari Myanmar, Cina, dan Thailand mendatangi Myawaddy untuk membicarakan langkah pemberantasan penipuan dan perjudian daring di kota perbatasan tersebut. Myanmar telah memulangkan sebagian dari mereka yang ditahan. Sebagian lain diproses sesuai prosedur hukum sebelum dipulangkan ke negara asal.

berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:

Related posts