Hidup merupakan sebuah petualangan yang memesona, akan tetapi terkadang kita dituntut membuat pilihan berat di dalam bermacam-macam ikatan, seperti cinta, persahabatan atau pekerjaan. Menurut studi ilmu perilaku sosial yang diprakarsai Dr. John Gottman dari The Gottman Institute, relasi yang ideal membutuhkan proporsi 5 banding 1; ini menunjukkan bahwa dibutuhkannya lima pertemuan menyenangkan untuk tiap satu insiden tak menyenangkan supaya keseimbangan dan kedamaian dapat dipertahankan.
Indikator-Indikator dalam Suatu Hubungan yang Harus Direfleksikan 1. Saat Emosi Anda Sering Dicap Sebagai Penyebab Konflik
Berdasarkan studi yang terbit di Journal of Social and Personal Relationships, mampu menyampaikan perasaan dengan cara sehat adalah dasar utama untuk memiliki relasi yang harmonis. Apabila partner atau sahabatmu senantiasa memperlakukan ungkapan perasaanmu sebagai sumber perselisihan, maka itu bisa menjadi indikator ada gangguannya proses berkomunikasi yang cukup signifikan.
2. Invalidasi Emosional
Dr. Marsha Linehan, seorang ahli psikologi terkemuka, menunjukkan bahwa penolakan emosi adalah salah satu penyebab utama potensial dari gangguan kejiwaan berkelanjutan. Jenis-jenis penolakan emosi tersebut mencakup:
Minimalkan Perasaan Anda
Acuhkan Pengalaman Emosional Anda
Sebutkan Bahwa Perasaan Anda Tidak Masuk Akal
3. Gaslighting dan Manipulasi
Studi di area psikologi klinis mengungkapkan bahwa gaslighting bisa memicu:
Penurunan rasa percaya diri
Kecemasan yang berlangsung lama
Mengalami depresi
Masalah pada saat mengambil keputusan
4. Kekurangan Dukungan Energetik
Penelitian di area psikologi positif mengutamakan peran reciprocalitas pada interaksi antar manusia. Apabila salah satu pihak selalu memberikan tetapi tidak mendapatkan imbal-balasan, bisa berpotensi menciptakan masalah seperti:
Lelah secara emosi
Punah di tengah hubungan
Menurunnya kondisi psikis dan jiwa
Akibat Kondisi Psikologi dari Hubungan Tak Sehat
Studi yang dijalankan oleh American Psychological Association mengungkapkan bahwa terlibat dalam suatu hubungan yang tak sehat bisa memicu:
Kenaikan Tingkat Stres
Munculnya Gangguan Kecewa dan Cemas
Menurunnya Sistem Imunitas Tubuh
Permasalahan dalam Bidang Fisikal Sehat
Berkurannya Produktivitas di Tempat Kerja
Tindakan Menyudahi Hubungan dengan “Keluar”
1. Penilaian Netral
Catat Pola Tindakan yang Membuat Terhambat.
Arsipkan Dampak dari Aksi-aksi Itu pada Anda Sendiri.
Cek Upaya-Upaya Yang Sudah Dilakukan Untuk Mengubah Hal Ini.
2. Bicarakan Masalah Bersama Ahli
Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan:
Psikolog atau konselor terpercayaAhli profesional di bidang kesehatan jiwa 2. Mentor Yang Dapat DiandalkanTetapkan timeline untuk perkembanganPerjelas khawatir AndaPersiapkan sumber daya pendukung yang dibutuhkan Membangkitkan Hidup Lagi Usai Mengambil Keputusan Untuk Pergi
Dr. Brené Brown, yang dikenal luas sebagai seorang peneliti serta penulis, mengutamakan nilai ini.
Melakukan latihan bela diri Menciptakan perbatasan yang baik Menghidupkan koneksi yang positif Menekankan perkembangan diri Kesimpulan
Memutuskan untuk meninggalkan suatu hubungan yang merugikan diri sendiri tak berarti lemah; malah itu adalah langkah pemberani yang mencerminkan rasa hormat pada diri sendiri. Studi telah mendemonstrasikan bahwa orang-orang yang tangguh melakukan hal tersebut umumnya akan menjumpai peningkatan kualitas hidup baik secara psikologis maupun fisik di masa depan.
Ingatkan diri Anda bahwa pantas untuk memiliki hubungan yang:
Mengapresiasi serta mengakui emosi Anda Mendorong perkembangan diri Anda Menciptakan lingkungan yang membuatnyaman Memelihara komunikasi yang jujur dan transparan
Apabila Anda menemui gejala-gejala dalam suatu hubungan yang kurang sehat seperti yang telah disebutkan di atas, jangan sungkan untuk meminta pertolongan ahli serta dukungan dari keluarga atau teman dekat. Prioritaskan keadaan jiwa dan kenyamanan diri sendiri sebagai hal utama.
Rujukan:
Gottman, J. (1999). Tujuh Prinsip untuk Memastikan Pernikahan Berjalan Lancar. Buku Harmoni.
Linehan, M.M. (1993). Terapi Kognitif-Perilaku bagi Penderita Bordeline Personality Disorder. Tekanan Publikasi Guilford.
Brown, B. (2010). Hadiah dari Ketidaksempurnaan. Publikasi Hazelden.
American Psychological Association. (2020). Dampak Hubungan Toksin terhadap Kesehatan Jiwa. Majalah APA.
Journal of Social and Personal Relationships. (2018). Ekspresi Emosi dan Kepuasan dalam Hubungan.
