Wakil Ketua MUI Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh yang Tak Pernah Gila Jabatan

Wakil Ketua MUI Kenang Kwik Kian Gie: Tokoh yang Tak Pernah Gila Jabatan

Perkenalan dan Penghormatan terhadap Tokoh Nasional

Wafatnya tokoh nasional yang sangat dihormati, Kwik Kian Gie, menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, turut berduka atas kepergian sosok yang dianggap sebagai suri tauladan dalam kehidupan bangsa. Menurutnya, Kwik Kian Gie adalah seorang tokoh yang tidak pernah tergoda oleh jabatan, meskipun pernah menjabat posisi strategis di berbagai masa pemerintahan.

Kwik Kian Gie pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri pada masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yaitu pada periode 1999-2000. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada era Presiden Megawati Soekarno Putri antara tahun 2001 hingga 2004. Selain itu, ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat pada tahun 1999.

Read More

Karier profesional Kwik Kian Gie dimulai sebagai staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag pada tahun 1963 hingga 1964. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Belanda, khususnya di Nederlandse Economise Hogeschool (kini Erasmus University Rotterdam). Setelah lulus, ia sempat bekerja sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan di Kedutaan Besar RI di Den Haag.

Seorang Negarawan yang Berjiwa Nasionalis

Anwar Abbas mengungkapkan bahwa Kwik Kian Gie adalah sosok negarawan yang menggunakan politik untuk kepentingan bangsa dan negara. Ia tidak pernah memperhitungkan tujuan pribadi atau kelompok. “Dia adalah seorang nasionalis tulen yang tidak pernah berhenti berpikir dan berbicara dengan kritis terhadap persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negaranya,” ujarnya.

Menurut Anwar, Kwik Kian Gie sering kali merasa terganggu oleh praktik korupsi yang dilakukan oleh para pejabat. Selama menjabat, ia dikenal sebagai ekonom yang sering mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat Indonesia. “Banyak kebijakan yang dibuat dan lahirkan tersebut tidak sesuai dengan semangat dan jiwa konstitusi sehingga akhirnya negara dan rakyat sangat banyak dirugikan,” tambahnya.

Selain itu, Anwar juga mengingat bagaimana Kwik Kian Gie merasa terganggu dengan kehadiran pihak asing yang terlalu ikut campur dalam pengambilan kebijakan ekonomi dan politik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa ia selalu menjaga kedaulatan bangsanya.

Kabar Duka dari Tokoh-Tokoh Lain

Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin malam, 28 Juli 2025. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira. Menurutnya, Kwik sudah dirawat beberapa minggu di rumah sakit akibat gangguan pencernaan. “Pak Kwik Kian Gie, guru bangsa, ekonom senior, politikus yang berintegritas, meninggal dunia pada 28 Juli pukul 22.00 di Rumah Sakit Medistra,” kata Andreas.

Eks Menteri Pariwisata Sandiaga Uno juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian Kwik Kian Gie. “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” tulis Sandiaga Uno melalui akun Instagramnya.

Riwayat Hidup dan Kontribusi

Kwik Kian Gie lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ia melanjutkan studi ke Belanda. Setelah lulus, ia bekerja sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan di Kedutaan Besar RI di Den Haag.

Dengan dedikasi dan keahliannya, Kwik Kian Gie memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan pendidikan. Ia meninggalkan warisan yang akan terus diingat oleh bangsa Indonesia.

Related posts