Serangan Brutal di Desa Jangebe, Nigeria
Pada hari Jumat (18/7/2025), desa Jangebe di negara bagian Zamfara, Nigeria, menjadi sasaran serangan brutal oleh para bandit bersenjata. Dalam peristiwa ini, sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas dan banyak lainnya diculik. Para penyerang terus melakukan penyisiran rumah demi rumah, menculik warga termasuk perempuan dan anak-anak.
Seorang pejabat setempat bernama Hamisu Faru mengungkapkan bahwa jumlah korban yang diculik mencapai lebih dari 100 orang. “Saat saya berbicara dengan Anda sekarang, mereka sedang menggeledah rumah demi rumah dan menculik orang-orang,” ujar Faru.
Korban Termasuk Ketua Kelompok Pertahanan Sipil
Yahaya Yari Abubakar, administrator politik distrik Talata Mafara, menyebutkan bahwa total sembilan orang tewas dalam serangan tersebut. Di antara korban adalah ketua kelompok pertahanan diri desa beserta lima rekannya dan tiga warga setempat. Warga setempat, Bello Ahmadu, mengungkapkan bahwa masyarakat kini takut pergi ke ladang karena khawatir akan diserang.
Mohammed Usman, seorang warga lainnya, menjelaskan bahwa para bandit mengepung kota selama hampir dua jam sebelum membawa sandera mereka. Akibatnya, ribuan warga telah meninggalkan desa tersebut.
Teror Bandit di Wilayah Barat Laut Nigeria
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah barat laut Nigeria menjadi tempat yang penuh ancaman akibat aksi bandit. Mereka telah membunuh ratusan orang dan menculik ribuan warga lainnya, membuat perjalanan darat menjadi tidak aman. Pada 2021, hampir 300 siswi diculik dari sebuah sekolah asrama di Jangebe. Para siswi tersebut akhirnya dibebaskan setelah pihak berwenang membayar uang tebusan.
Peran Kelompok Vigilante dan Milisi Bersenjata
Para bandit di Nigeria telah mendirikan kamp-kamp di hutan yang tersebar di negara bagian Zamfara, Katsina, Kaduna, dan Niger. Awalnya konflik ini bermula dari bentrokan antara para penggembala dan petani terkait lahan dan sumber daya, namun kemudian berkembang menjadi konflik yang lebih luas akibat perdagangan senjata ilegal.
Untuk melawan ancaman ini, pemerintah Zamfara telah merekrut kelompok vigilante dan milisi bersenjata untuk membantu militer. Bulan lalu, kelompok tersebut, dengan bantuan polisi rahasia Nigeria, berhasil membunuh sekitar 100 orang dalam penggerebekan terhadap markas pemimpin geng di distrik Shinkafi.
Tindakan Lanjutan dan Ancaman Berkelanjutan
Meskipun ada upaya dari pihak berwenang dan kelompok pertahanan lokal, ancaman dari para bandit tetap terasa. Masyarakat di daerah tersebut terus hidup dalam ketakutan, dan banyak yang memilih untuk meninggalkan kampung halaman mereka. Situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya konflik yang terjadi di wilayah barat laut Nigeria.
Selain itu, isu-isu seperti pembangunan pelabuhan besar di Nigeria juga mulai menjadi perhatian publik, meski belum ada informasi pasti tentang dampaknya terhadap situasi keamanan di daerah tersebut. Namun, fokus utama tetap pada upaya-upaya untuk menekan aksi bandit dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi warga.



