Ripaldo Hanyut Saat Mandi di Sungai Asahan, Diduga Tidak Bisa Berenang

Ripaldo Hanyut Saat Mandi di Sungai Asahan, Diduga Tidak Bisa Berenang

Peristiwa Tenggelam di Sungai Asahan yang Menimpa Ripaldo Siadari

Pada hari Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, seorang pria bernama Ripaldo Siadari (29 tahun) diduga tenggelam saat sedang mandi di Sungai Asahan. Kejadian ini terjadi di Desa Siantar Tongatonga 3, Kecamatan Siantar Narumonda. Ripaldo adalah warga setempat yang tinggal di wilayah tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh, Ripaldo melakukan aktivitas mandi setelah selesai panen padi. Sebelumnya, ia mengeluhkan badannya merasa sangat panas kepada orangtuanya. Setelah itu, ia memutuskan untuk pergi ke Sungai Asahan guna mandi dan mendinginkan tubuhnya.

Read More

Dalam laporan warga sekitar, Ripaldo bersama adiknya, Benget Siadari (22 tahun), berangkat ke sungai. Saat tiba di lokasi, Ripaldo langsung masuk ke dalam air dan mulai berenang. Benget mengatakan bahwa pada awalnya, korban tampak seperti sedang berpura-pura tenggelam. Ia tidak yakin bahwa korban benar-benar tenggelam karena sebelumnya ia mengetahui bahwa Ripaldo bisa berenang dengan baik.

Namun, beberapa saat kemudian, Benget hanya melihat korban hanyut terbawa arus sungai. Ia langsung panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Sayangnya, Benget sendiri tidak bisa berenang. Ia hanya bisa berteriak keras-keras dan meminta bantuan kepada warga sekitar.

Setelah mendengar teriakan minta tolong dari Benget, warga desa segera datang ke lokasi kejadian. Namun, pencarian terhadap Ripaldo tidak berhasil dilakukan pada malam hari karena kondisi lingkungan semakin gelap dan sulit untuk mencari secara efektif.

Proses Pencarian Korban yang Masih Berlangsung

Kepala Desa Tongatonga 3, Parlindungan Marpaung, menyampaikan bahwa korban diduga tenggelam akibat kurang mahir berenang. Ia menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi saat korban sedang beraktivitas mandi sore di aliran Sungai Asahan.

Menurut informasi yang diberikan oleh Parlindungan, pencarian terhadap Ripaldo akan dilanjutkan pada hari Rabu (23/7/2025). Pihak SAR Gabungan Basarnas Danau Toba telah turun ke lokasi kejadian. Namun, kedatangan tim SAR terlambat karena tiba di lokasi saat hari sudah gelap. Oleh karena itu, pencarian tidak dapat dilanjutkan lebih lanjut pada malam hari.

Sejak pagi hari Rabu, pencarian kembali dilakukan. Tim pencari yang tergabung dalam SAR Gabungan Basarnas Danau Toba bekerja sama dengan warga sekitar. Mereka melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai dan area sekitar lokasi kejadian.

Parlindungan juga menyampaikan harapan agar korban bisa segera ditemukan. Ia berharap proses pencarian dapat memberikan hasil yang maksimal dan korban dapat segera ditemukan dalam waktu dekat.

Peran Warga dalam Proses Pencarian

Warga sekitar sangat aktif dalam membantu proses pencarian. Mereka memberikan informasi tentang kondisi aliran sungai, jalur-jalur yang mungkin dilalui korban, serta titik-titik yang belum disisir. Dengan bantuan warga, tim SAR memiliki data yang lebih lengkap untuk menentukan strategi pencarian yang tepat.

Selain itu, warga juga membantu dalam mengatur koordinasi antara tim SAR dan masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan proses pencarian berjalan dengan lancar dan aman.

Hingga saat ini, pencarian masih terus berlangsung. Semua pihak berharap bahwa korban dapat segera ditemukan dan diberikan pertolongan yang cepat. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada saat berada di sekitar sungai atau daerah rawan tenggelam.

Related posts