Kapal Kargo KM Tresnawati Masih Terdampar di Pantai Kutakarang
Kapal kargo KM Tresnawati masih terdampar di pesisir Pantai Desa Kutakarang, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kejadian ini berlangsung pada hari keempat sejak kapal tersebut terdampar pada Senin (28/7/2025).
Pihak terkait telah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi kapal tersebut, namun menghadapi kendala yang cukup besar. Salah satu faktor utama adalah cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Noprian Antoni, petugas dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Labuan, menjelaskan bahwa koordinasi dengan pemilik kapal sedang dilakukan agar proses evakuasi dapat segera dimulai.
“Kami sudah berkordinasi dengan pemilik kapal agar segera dilakukan evakuasi penarikan kapal,” ujar Noprian saat dihubungi melalui sambungan telepon. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai waktu evakuasi, karena kondisi cuaca yang tidak menentu masih menjadi tantangan besar.
Noprian menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemilik kapal dan nakhoda KM Tresnawati. Selama menunggu angin kencang mereda, pihaknya melakukan pemantauan berkala terhadap kru kapal. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh awak kapal.
Dia juga memberikan peringatan kepada nakhoda agar senantiasa melaporkan kondisi kapal, kru, serta situasi cuaca dan lingkungan sekitar kepada pemilik, agen pelayaran, syahbandar, dan instansi terkait. Dengan adanya laporan yang rutin, diharapkan bisa memudahkan proses pengambilan keputusan dan tindakan lebih lanjut.
Saat ini, Noprian memastikan bahwa 16 kru kapal dan satu nakhoda dalam kondisi aman dan selamat. Mereka tidak mengalami cedera serius meskipun harus menghadapi situasi yang cukup menegangkan.
KM Tresnawati, yang berbendera Indonesia, terdampar di Pantai Mantiung, Desa Kutakarang akibat cuaca buruk. Sebelumnya, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatera Barat, menuju Pelabuhan Cemindo Bayah, Kabupaten Lebak. Saat sedang berlabuh jangkar di rada Bayah, kapal terbawa angin kencang pada Senin siang hingga akhirnya terdampar di Kutakarang, Pandeglang.
Proses Evakuasi dan Tantangan yang Dihadapi
Proses evakuasi kapal kargo seperti KM Tresnawati sangat rumit, terlebih jika dilakukan di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil. Pihak berwenang membutuhkan waktu tambahan untuk memastikan bahwa semua langkah yang diambil aman dan sesuai dengan protokol keselamatan laut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses evakuasi antara lain:
- Kondisi cuaca dan gelombang laut.
- Ketersediaan alat bantu evakuasi yang memadai.
- Kesiapan tim darurat dan kru kapal.
- Koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemilik kapal, agen pelayaran, dan otoritas pelabuhan.
Selain itu, keberadaan kapal yang terdampar juga bisa menyebabkan gangguan terhadap aktivitas maritim di sekitar area. Oleh karena itu, pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan siap mengambil tindakan jika diperlukan.
Peran Petugas dan Pemilik Kapal
Petugas dari UPP Kelas III Labuan dan instansi terkait terus berkoordinasi dengan pemilik kapal dan nakhoda. Mereka bekerja sama untuk memastikan bahwa semua prosedur yang diperlukan dilakukan secara tepat dan efisien. Termasuk dalam hal ini adalah pemantauan terhadap kru kapal, sehingga tidak ada risiko yang tidak terduga terjadi.
Pemilik kapal juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin keselamatan dan kelancaran proses evakuasi. Mereka harus segera merespons permintaan dari pihak berwenang dan memberikan dukungan yang diperlukan. Termasuk dalam hal ini adalah persiapan dana, peralatan, dan tenaga ahli yang mungkin dibutuhkan dalam proses penarikan kapal.
Dengan kerja sama yang baik antara pihak-pihak terkait, diharapkan kapal KM Tresnawati dapat segera dievakuasi dan kembali beroperasi tanpa mengganggu aktivitas laut di sekitar wilayah Pandeglang.