Warga Sekitar Tempat Kejadian Perkara Merasa Resah Akibat Pembunuhan
Kasus pembunuhan seorang wanita berinisial APSD (22 tahun) yang terjadi di Kampung Kedokan, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan warga sekitar. Kejadian ini tidak hanya mengguncang masyarakat setempat, tetapi juga membuat beberapa penduduk merasa tidak nyaman tinggal di wilayah tersebut.
Salah satu warga yang rumahnya hampir berdekatan dengan tempat tinggal tersangka mengungkapkan rasa takut yang mendalam. Ia bahkan mempertimbangkan untuk menjual propertinya yang telah ia tinggali selama bertahun-tahun.
“Dua hari sebelum korban ditemukan, saya sering sulit tidur. Suasana terasa sangat mencekam. Terlebih kampung ini cukup sepi, hingga jam 9 malam pun sudah sangat sunyi dan tidak ada lampu jalan,” ujar Maryadi (40), kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Selasa (22/7/2025).
Maryadi juga mengaku pernah melihat sesuatu yang tidak biasa. “Saya pernah melihat sosok roh halus, mungkin itu adalah tanda dari korban,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa niat untuk pindah sudah ada sejak lama. Namun kejadian ini semakin memperkuat keinginannya untuk meninggalkan tempat tersebut. “Saya ingin menjual semua tanah dan bangunan yang saya miliki di sini. Sebab, sekitar sini seluruhnya adalah milik saya,” katanya.
Selain rasa takut, Maryadi juga khawatir akan adanya aksi anarkis dari pihak tertentu yang marah terhadap tindakan tersangka. “Saya selalu berjaga setiap malam karena takut ada orang yang tiba-tiba membakar rumahnya. Padahal, rumah itu bukan milik tersangka, karena dia hanya menyewa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maryadi menyampaikan bahwa warga sekitar juga memberikan kecaman terhadap tindakan tersangka. Hal ini karena sebelumnya, wilayah tersebut belum pernah mengalami kejadian tragis seperti ini. “Warga sempat menegur pelaku karena sangat kesal. Tidak pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya. Dia yang merusak nama kampung,” katanya.
Maryadi menegaskan bahwa warga sekitar sepakat untuk tidak lagi menerima keluarga tersangka jika mereka kembali menempati rumah kontrakan yang menjadi lokasi pembunuhan. “Dengan kejadian ini, keluarga tersangka tidak akan diperbolehkan tinggal di sini. Warga pasti tidak akan senang, mereka akan diusir,” tegasnya.
Saat ditanya tentang keberadaan anggota keluarga tersangka saat ini, Maryadi mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. “Setelah penemuan mayat, keluarganya dibawa oleh polisi. Setelah itu, saya tidak tahu lagi,” tutupnya.



