Duka Membayangi Keluarga Wali Kota Denpasar
Keluarga besar Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, kini sedang berduka atas kepergian ibunya, Ni Jero Samiarsa. Ia meninggal dunia pada hari Kamis, 17 Juli 2025, setelah menjalani perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. Soetomo Bali. Usia yang ia capai adalah 90 tahun.
Di mata keluarga, Jero Samiarsa dikenal sebagai sosok yang sangat tangguh. Sejak kecil, ia sudah dikenal sebagai wanita mandiri dan hingga tua tidak pernah ingin membebani anak-anaknya. Ia mampu menghidupi sembilan anaknya dengan menjadi seorang penjual banten. Banten tersebut ia jual kepada warga Wang Bang Pinatih di seluruh wilayah Bali, dengan bantuan delapan orang lansia.
Sejak suaminya, Gusti Ngurah Gde Sutedja, meninggal pada tahun 1986, Jero Samiarsa terus menjalani kehidupannya dengan penuh tekad. Ia tidak pernah mengeluh meskipun dalam kondisi sakit. Bahkan, saat ditanya apa yang sakit, ia selalu menjawab bahwa dirinya sudah sehat. Setiap kali Jaya Negara datang menengok, ia selalu berdiri agar tidak diajak ke rumah sakit.
Baru pada tanggal 17 Juli, ia dibawa ke rumah sakit karena menggigil. Jaya Negara mengungkapkan rasa bangga terhadap ibunya yang tidak pernah membebani anak-anaknya. Bahkan, tabungan untuk prosesi pelebon sudah disiapkan sejak lama.
“Beliau sudah mandiri, jujur, rutin menabung, dan bekerja keras,” ujarnya. Keberhasilan Jero Samiarsa juga memberikan dampak positif bagi anak-anaknya. Salah satunya adalah IGN Jaya Negara yang kini menjabat sebagai Wali Kota Denpasar, I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang menjadi Menteri, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya yang menjadi anggota DPRD Provinsi Bali.
Meskipun prosesnya tidak mudah, akhirnya semua anaknya bisa mencapai kesuksesan. Jaya Negara menyampaikan rasa syukur atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari tangan-tangan lain yang ikut membantu.
Ucapan belasungkawa pun datang dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat, politisi, pejabat, organisasi, hingga DPP PDI Perjuangan. Dari DPP, ada Bu Mega, Bu Puan, Mas Prananda, serta pengurus DPP dan masyarakat Denpasar secara umum.
Jaya Negara juga menyampaikan terima kasih atas ucapan belasungkawa yang diberikan, baik melalui karangan bunga maupun kunjungan langsung ke kediamannya. Ia berharap ibunya mendapat tempat yang layak di alam sana. Ia juga meminta maaf jika ada pihak-pihak yang pernah merasa kecewa atau dirugikan. Akhirnya, ia hanya memohon doa restu agar ibunya mendapatkan tempat yang layak.




