Gubernur Banten Ajak Wali Kota Tangerang dan Tangsel Jelajahi Kali Angke untuk Cari Solusi Banjir Ciledug

Gubernur Banten Ajak Wali Kota Tangerang dan Tangsel Jelajahi Kali Angke untuk Cari Solusi Banjir Ciledug

Pemerintah Banten Serius Tangani Masalah Banjir di Tangerang Raya

Pemerintah Provinsi Banten menunjukkan komitmen yang kuat dalam menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di wilayah Tangerang Raya, khususnya akibat luapan Kali Angke. Hal ini tampak dari upaya Gubernur Banten Andra Soni bersama Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie untuk menyusuri aliran sungai tersebut.

Kegiatan ini dimulai pada Rabu (23/7/2025) dengan penelusuran Kali Angke yang dilakukan mulai dari wilayah Kota Tangerang Selatan, tepatnya dari bawah Jembatan Fortune. Para pemimpin daerah tiba di lokasi sekitar pukul 15.35 WIB untuk membuka prosesi dengan mempersiapkan tenda yang telah disediakan.

Read More

Di lokasi tersebut, para kepala daerah melakukan beberapa persiapan seperti membaca doa, menggunakan pelampung, serta helm pelindung sebelum naik ke atas perahu karet. Kegiatan ini juga diikuti oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Cisadane David Partonggo Oloan Marpaung.

Sebanyak 11 unit perahu karet milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan disiagakan untuk menyusuri aliran Kali Angke. Perahu berwarna oranye menjadi sarana utama bagi Andra Soni, Sachrudin, dan Benyamin Davnie dalam melakukan penelusuran.

Perjalanan melalui aliran Kali Angke yang memiliki panjang sekitar 10,5 kilometer berlangsung selama dua jam atau sekitar 130 menit. Mereka tiba di Bendungan Polor, yang menjadi perbatasan antara Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang dengan Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat.

Setibanya di lokasi pendaratan, ketiga kepala daerah tersebut membuka pelampung berwarna oranye sebagai alat pengaman. Andra Soni menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan gagasan yang diusulkan setelah mendapat respon positif dari Pemerintah Pusat terkait penanganan banjir di sekitar wilayah Ciledug.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk turun langsung melihat sumber masalah banjir saat Kali Angke meluap. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui solusi yang sesuai dengan pendekatan wilayah masyarakat.

“Kemarin kita lihat bagaimana banjir di awal bulan Juli 2025 kemarin, banyak cerita dan pendapat yang akhirnya kami berempat sepakat untuk menyusuri sungai di Kali Angke ini bersama-sama,” ujar Andra kepada awak media.

Selama dua jam menyusuri Kali Angke, Andra Soni menilai bahwa sungai yang memiliki hulu di Kabupaten Bogor Jawa Barat memiliki permasalahan yang kompleks untuk diselesaikan. Di sepanjang aliran sungai, banyak tumpukan sampah yang telah menjadi daratan dan berkumpul seperti pulau-pulau, menghambat laju air.

Selain itu, pendangkalan dan penyempitan sungai juga menjadi penyebab utama meluapnya air ketika hujan deras turun. Hal ini disebabkan oleh banyaknya bangunan liar masyarakat di tepi Kali Angke.

“Secara umum saya lihat bahwa terjadi penyempitan diakibatkan oleh tanah timbul, lalu secara teknis disampaikan adanya pendangkalan, ketiga ada kerjaan yang dilakukan BBWS selama ini belum tuntas, yaitu tanggul ini masih banyak yang belum selesai dan air saat air besar mengarah ke pemukiman warga,” kata dia.

Related posts