–
Pembangunan empat jalur baru bagi bus Transjabodetabek oleh pihak pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat sambutan positif. Menurut Akademisi dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata Semarang serta Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan Wilayah Masyarakat MTI pusat Djoko Setijawarnonjo, pembuatan empat rute tambahan ini diprediksikan dapat meringankan ketergantungan pada kendaraan pribadi yang menuju ibukota.
Empat jalur angkutan bus Transjakartabelum yang meliputi Bekasi, Bogor, Tangerang, telah disiapkan. Pertama-tama, terdapat pelayanan bagi area Bekasi mulai dari Vida Bekasi menuju Cawang, Jakarta. Yang kedua adalah untuk daerah Bogor; dilayani dari Kota Wisata hingga mencapai Cawang, Jakarta. Kemudian pada jalur tiga serta empat khusus wilayah Tangerang, tersedia transportasi publik antara lain dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan juga dari Binong sampai Grogol, Jakarta. Keempat rute tersebut sekarang sedang dalam tahap uji coba dan koordinasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabotabek.
Djoko menjelaskan bahwa bus Transjabodetabek pada empat jalur terbaru iniakan sangat mendukung upaya penurunan pemakaian kendaraan pribadi menuju kota Jakarta. Ini juga bertujuan mewujudkan ambisi agar 60 persen penduduk Jabodetabek lebih banyak menggunakan transportasi publik. Djoko tambahnya, implementasi sistem jalan berbayar alias ERP atau Electronic Road Pricing harus dipikirkan dengan serius guna mengontrol aktivitas lalu lintas kendaraan pribadi di Jakarta.
Selain itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Tapera tahun 2023, ada sebanyak 2.010 kompleks perumahan di area Jabodetabek. Kompleks-kompleks tersebut mencakup 158 unit rumah dengan kategori premium, 268 unit untuk kalangan menengah, serta 1.584 unit hunian bagi kelompok berpenghasilan rendah.
Rincian lebih lanjut adalah sebagai berikut: Di Kota Jakarta ada 26 kompleks perumahan untuk kalangan menengah serta 2 komunitas hunian bagi kelompok kurang mampu semua telah mendapatkan layanan transportasi publik. Sedangkan kabupaten bekasi mempunyai 23 area pemukiman elit, disertai oleh sebanyak 22 rumah susun tipe menengah, ditambah lagi dengan 645 unit hunian ekonomi rendah. Sementara itu, pada kabupaten bogor tersedia lima lokasi tinggal premium, lalu diikuti oleh jumlah 17 tempat tinggal jenis menengah, dan juga mencakup total 494 unit permukiman murah.
Di Kabupaten Tangerang ada 45 pemukiman elit, 65 rumah berstatus sedang, serta 330 hunian sederhana. Sementara itu di Kota Bekasi tersedia 8 lingkungan tingkat atas, 30 tempat tinggal bertaraf menengah, dan 26 unit permukiman dasar. Di Kota Bogor tercatat hanya ada 3 komunitas mewah, sebelas tujuh belas wilayah perkotaan tengah, dan enam belas area kurang favorit. Sedangkan untuk Kota Depok mencatatkan satu daerah prestisius, sepuluh tiga properti kondisi baik, ditambah dua puluh lima lokasi yang lebih rendah derajatnya.
Selanjutnya, di Kota Tangerang ada 10 kompleks perumahan premium, 18 rumah tapak berstatus menengah, serta 13 pemukiman yang lebih sederhana. Terakhir, Kota Tangerang Selatan memiliki 32 hunian mewah, sebanyak 60 unit permukiman menengah, dan juga 33 daerah pemukiman yang kurang fasilitas.
Oleh karena itu, di wilayah Bodetabek terdapat total 1.824 kompleks perumahan yang mencakup 242 komunitas menengah serta 1.582 komunitas kurang mampu dan memerlukan layanan transportasi publik. Menurut penjelasannya, “Transportasi umum bisa dalam bentuk kendaraan antar jemput (feeder) ke arah stasiun Kereta Commuter Line Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek, ataupun terminal jalur Transjabodetabek paling dekat.”
Menurut dia, kebergantungan masyarakat pada jasa ojek karena kondisi urban yang berantakan. Sebagai contoh, di wilayah Jabodetabek—yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi—menyebabkan proporsi moda transportasi publik menurun menjadi cuma 2%, sementara itu kendaraan pribadi menyumbang 23% dan sepeda motor hingga 75%. Dia mengungkapkan bahwa diperlukan penyesuaian antara pengembangan area hunian dengan penyediaan fasilitas transportasi. (idr)


