Jalur Wisata Garut Macet, Polisi Terapkan Sistem Satu Arah

Jalur Wisata Garut Macet, Polisi Terapkan Sistem Satu Arah



, GARUT – Terjadinya kemacetan sementara di Jalanan Besar Bandung – Garut, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg pada Rabu (2/4/2025) malam.

Ini disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang bergerak ke area pariwisata di Kabupaten Garut.

Berdasarkan pantauan JPNN di tempat, kemacetan muncul pada rute selatan menuju Leles Garut. Di sisi lain, lalu lintas untuk perjalanan ke Tasikmalaya dan Pangandaran tampak padat namun lancar.

Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya, menerapkan sistem satu arah selama beberapa saat guna mengatur aliran lalu lintas dari Kadungora, Garut kearah Bandung.

Kelebihan penduduk itu terjadi karena ada banyak kegiatan turis dalam berwisata.

“Ya, sudah semakin ramai, benar sekali demikian. Hal itu disebabkan karena berbagai rute wisata di Garut telah mulai dibuka lagi. Oleh sebab itu kami pun siap mencegah beberapa area yang dapat jadi sumber kemacetan atau keramaian,” ungkap Danu ketika ditemui di Pos Layanan Cikaledong – Nagreg, Kabupaten Bandung.

Mereka menyatakan bahwa mereka sedang melanjutkan komunikasi dengan Polres Garut guna menentukan tindakan yang akan diambil (CB). Dengan demikian, mobil-mobil dari Garut direncanakan akan dipindahtugaskan menuju arah Bandung.

“Sudah berkoordinasi tadi dan sesuai dengan permintaan dari Polres Garut untuk mengevakuasi kendaraan yang terdampak banjir di wilayah Garut, saat ini aliran air diperbolehkan mengalir kembali ke arah Bandung. Jalannya evakuasi dimulai dari jalur wisata dekat Kota Garut hingga mencapai titik pembuka penutup saluran drainase yang telah disiapkan oleh tim CB sebanyak satu kali pengeluaran air bertujuan ke Bandung,” katanya.

Danu menyatakan bahwa saat ini terdapat 59 ribu kendaraan yang bergerak dari barat ke timur menuju arah Tasikmalaya.

Volume kendaraan meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya sebesar 42 ribu.

“Maka terdapat peningkatan tetap. Selanjutnya dari sisi pergerakan, dari Garut menuju Bandung jumlahnya mencapai 37 ribu orang. Dari angka tersebut, sebanyak 15 ribu orang adalah warga yang telah kembali ke Bandung,” jelasnya.

Menurut Danu, tingkat keterpenuhan saat ini terjadi akibat aktifitas penduduk yang bergerak menuju tempat pariwisata.

“Ya, ketika warga berpindah dari timur menuju barat, hal tersebut cenderung dipengaruhi oleh rute pariwisata Garut. Sebab sebagian besar perjalanan dimulai dari daerah Leles hingga mencapai Bandung,” jelasnya.

Danu menyatakan bahwa jumlah kendaraan yang berasal dari barat dan menuju timur di daerah Nagreg hingga kearah Limbangan sudah berkurang.

Menurutnya, pada saat ini terdapat lebih banyak kendaraan berasal dari arah lawan yang menuju ke Bandung.

Untuk mencegah kemacetan atau kericuhan di daerah Nagreg, kita telah melakukan penanganan dengan cara memindahkan kendaraan yang datang dari arah timur ke barat yakni menuju Gerbang Toll Cileunyi.

“Sementara itu, R2 satu di antaranya bergerak menuju Kota Cinunuk, dan yang lain melanjutkan perjalanan ke Cibesi, Sumedang,” jelasnya.

(mcr27/jpnn)

Related posts