Gubernur Pramono Sambut Hangat Pendatang dengan Syarat Spesial

Gubernur Pramono Sambut Hangat Pendatang dengan Syarat Spesial





,


Jakarta


– Gubernur
Pramono
Anung Wibowo mengangkat pintu Jakarta dengan lebar untuk menerima semakin banyak orang.
pendatang
Yang bakal singgah di Jakarta buat nyari kerja atau ngebangun bisnis setelah Lebaran tahun 2025.

Pramono pun telah menegaskan bahwa Jakarta tidak akan melaksanakan tindakan yustisi semacam razia dokumen identitas bagi mereka yang datang dari luar kota.

Namun, Prammono menggarisbawahi bahwa orang-orang yang berpindah ke Jakarta wajib mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dengan memiliki identitas yang pasti, Pramono menjamin bahwa mereka dapat mencari pekerjaan di Jakarta. Tambahan pula, hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan keterampilannya.
skill
dengan latihan apabila mempunyai identitas.

Dukcapil akan memeriksa hal tersebut, Administrasi dievaluasi. Jika dia berencana mencari pekerjaan di Jakarta,
monggo
, silakan. Yang terpenting adalah adanya pelatihan dan memiliki identitas. Jika tidak mempunyai identitas, maka akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkap Pramono sebagaimana dilansir Antara, Rabu, 2 April 2025.

Kebijakan yang diterapkan oleh Pramono ini sebelumnya juga dijalankan oleh Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan, yang mengizinkan pendatang untuk masuk ke Jakarta.

“Jakarta terus bertumbuh berkat jumlah besar orang yang datang dari tempat lain. Ini terlihat selama Idul Fitri ketika hampir semua orang kembali ke kampung halaman mereka,” ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2019.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mengestimasi bahwa jumlah pendatang pasca Idul Fitri pada tahun 2025 akan berada di kisaran 10.000 hingga 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan angka 16 ribu orang pada tahun 2024, serta menurun bila disbandingkan dengan total 25 ribu orang pada tahun 2023.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, Budi Awaludin, menyarankan kepada mereka yang berminat merantau ke Jakarta untuk memastikan adanya ketersediaan tempat tinggal serta kesempatan kerja sebelum tiba di sana.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak menghalangi orang-orang dari daerah lain datang ke Jakarta, akan tetapi setiap warga harus diberikan pelayanan dengan cara yang adil dan terkontrol sesuai peraturan yang ada. Calon penghuni baru diminta agar mempunyai bukti lokasi tinggal, menjamin sumber pekerjaan mereka, serta membawa keterampilan profesional,” ungkap Budi saat berada di Jakarta pada hari Rabu tersebut, sebagaimana dilansir.
Antara
.

Di masa depan, Jakarta akan mengimplementasikan aturan bahwa setidaknya selama 10 tahun harus tinggal terdaftar sebelum bisa mendaftar menjadi calon penerima bantuan sosial.

Karena itu, menurut Budi, mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi Kota Jakarta supaya terus menjadi kota yang aman dan nyaman bagi warganya.

“Jelaslah, apabila para pendatang mempunyai kemampuan dan
skill
yang positif, sehingga sumbangannya akan membantu dalam pencapaian Jakarta sebagai kota global serta mendukung terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045,” ujar Budi.


Jakarta Tetap sebagai Magnet


Pramono menyebut bahwa setelah perayaan Idul Fitri, kemungkinan banyaknya pendatang ke Jakarta akan meningkat karena kota ini tetap memiliki daya tarik yang kuat bagi mereka yang ingin mencari nafkah. Mengingat besarnya potensi adanya pemukim baru, pihak berwenang telah mewajibkan verifikasi data kependudukan guna memastikan keselamatan serta tertib warga di Ibu Kota.

Pada beberapa tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta secara berulang kali menyarankan kepada masyarakat Ibu Kota untuk tidak memboyong atau mengundang kerabat serta famili ketika pulang dari perayaan Idul Fitri di tempat asal mereka.

Tetapi di tahun ini, Pramono Anung mengizinkan orang luar untuk datang dan bersikap terbuka kepada semua yang berkeinginan meningkatkan keadaannya.

“Karena kita semua tentu pernah memiliki impian untuk meningkatkan keadaan hidup di Jakarta. Karena alasan tersebut, kami memberikan peluang kepada siapa saja yang berkeinginan melakukannya,” ujar Pramono.

Pramono sebelumnya menyebut bahwa ia akan menggunakan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap para pemula di Jakarta. Bahkan, Pemerintah Provinsi Jakartakan menghidupkan kembali fasilitas seperti balai latihan kerja dan balai rakyat guna mendukung masyarakat dalam persiapan mereka melalui beragam program pelatihan ketrampilan sebelum akhirnya bergabung ke dunia pekerjaan.


Zulkifli Ramadhani

ikut berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini

Puncak Arus Kembali Mudik Lebaran Diperkirakan pada 5-6 April, Inilah Penyelenggaraannya oleh Korlantas Polri

Related posts