Grup Chandra Asri melalui perusahaan anaknya, Chandra Energy, sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terapung di Waduk Renceng di Cilegon.
Perwakilan Ekonomi Sirkular Grup Barito Pacific sekaligus Manajer CEP Chandra Asri, Nicko Setyabudi, menyatakan bahwa PLTS terapung tersebut akan memanfaatkan sekitar 20% luas waduk.
Nicko menyebutkan bahwa konsep PLTS apung merupakan salah satu inovasi menarik dalam pengadaan energi ramah lingkungan. Jika sebelumnya panel surya dipasang di atap rumah atau bangunan, kini pemanfaatannya dapat lebih luas dengan memanfaatkan area perairan.
Jadi kita meletakkan panel surya di atas air, ada wadahnya di sana seperti itu, yang bisa mengapung dan tentu saja tahan terhadap sinar matahari. Dengan demikian di sana kita lebih hemat ruang, serta dapat memperoleh energi yang lebih bersih. Dan pastinya ini menjadi tren masa depan dalam pengadaan listrik yang lebih ramah lingkungan,” katanya dalam acara BantenMediaGreen Collabs Blok M, Sabtu (23/8).
Menurut Nicko, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keunggulan karena memiliki ribuan waduk, danau, hingga garis pantai yang luas. Oleh karena itu, kesempatan untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung menjadi lebih besar.
“Karena biasanya kita selama ini mengandalkan energi fosil, dan ini sebenarnya solusi yang sangat menarik. Karena Indonesia memiliki banyak perairan, seperti danau, waduk, atau daerah pesisir yang bisa kita kembangkan. Sangat menarik ke depannya jika PLTS terapung ini dapat dimanfaatkan secara maksimal,” katanya.





