BANTENMEDIA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengunjungi pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah atau CKGS di SMPK Penabur Gading Serpong Tangerang, Senin (4/7/2025).
Tiba di lokasi pukul 09.45 WIB, Meutya langsung memeriksa siswa-siswa yang mengikuti CKG.
Kehadiran Meutya direspon oleh Gubernur Provinsi Banten Andra Soni serta Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Lucia Rizka Andalucia.
Meutya juga memberi salam kepada beberapa siswa yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. Mulai dari pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan/tinggi badan, pemeriksaan mata, hingga mulut dan gigi.
“Telah 16 juta penduduk di Indonesia yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Sekarang kita beralih ke CKGS. Dengan target Insya Allah nanti dapat mencapai 53 juta dari Sabang hingga Merauke,” ujar Meutya.
Meutya menyatakan bahwa CKGS adalah salah satu program dari Presiden Prabowo Subianto, yang diharapkan mampu menghasilkan generasi emas di masa depan.
(Harapan) tidak ada siswa maupun siswi yang terlewat atauno student left behind. Jadi tujuan kita kembali untuk mencapai seluruh siswa-siswi yang didik,” tambahnya.
Selanjutnya, peran Kemkomdigi dalam CKGS adalah memastikan infrastruktur digital berjalan lancar. Infrastruktur ini meliputi pengelolaan data siswa tanpa gangguan.
“Kami hadir, menyediakan infrastruktur yang mampu mempercepat koneksi. Karena nanti ketika ini dilakukan secara besar-besaran, jumlah data yang dihasilkan akan sangat luar biasa,” ujarnya.
“Kemudian juga penting dilakukan pengelolaan data yang baik dan terhubung dengan baik,” tegasnya.
Andra Soni mengatakan bahwa hingga saat ini, Provinsi Banten telah melaksanakan 412.000 CKGS.
Mereka juga telah memastikan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan CKGS.
Beberapa hambatan terus kami koordinasikan dengan petugas di lapangan agar ke depan penyebaran CKGS ini semakin luas. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kira-kira seperti itu,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Lucia menyampaikan bahwa sebelum pemeriksaan ini dilakukan telah tersedia data kuesioner terlebih dahulu.
Ini akan diperiksa oleh petugas puskesmas dan tenaga kesehatan terkait kelengkapan dokumen serta hal-hal lainnya, karena hal tersebut akan menjadi tindak lanjut saat pemeriksaan dilakukan di lokasi.
“Maka sudah dipastikan kita memanfaatkan seluruh aplikasi untuk memasukkan semua data hasil pemeriksaan ini. Oleh karena itu, dukungan dari Komdigi terkait penguatan jaringan internet sangat penting,” tegas dia.
Sedangkan jumlah peserta CKG di SMPK Penabur terdiri dari siswa kelas 7, sebanyak 188 orang.
