Kepala Departemen 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Randy R. Murdoko, sedikit mengungkap beberapa alasan yang membuat konsumen akhirnya memilih untuk membeli Suzuki Fronx.
Ia mengungkapkan, hasilnya cukup mengejutkan karena banyak pelanggannya yang mengaku tertarik dengan fitur keselamatan aktif Advanced Driver Assistant System atau ADAS, yang diberi nama oleh pabrikan sebagai Suzuki Safety Support (SSS).
“Karena memang secara konsep, salah satu strategi kami dari sisi keamanan adalah ADAS. Ternyata hal ini sampai kepada konsumen, jadi alasan pertama atau kedua (membeli Suzuki Fronx),” ujar Randy saat diwawancara di ICE, BSD City pekan ini.
Suzuki Fronx menjadi model pertama PT SIS yang dilengkapi fitur SSS pada varian tertinggi atau SGX dengan berbagai fungsi seperti Dual Sensor Brake Support II, Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Lane Departure Warning, Lane Departure Prevention, Vehicle Swaying Warning, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, serta High Beam Assist.
Jika kita pernah bertemu dengan beberapa pelanggan (Fronx) yang merekasurprise, terutama dengan ADAS yang kami miliki. Semua melebihi harapan, semua merasa hingga saat ini (Fronx)the best“yang dimiliki Suzuki,” ujar Randy.
Pada hari pertama pameran otomotif GIIAS 2025, Direktur Utama PT SIS, Minoru Amano mengungkapkan bahwa jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk Suzuki Fronx telah mencapai 4.000 unit.
“Kami mendekatkan Fronx kepada pelanggan, memamerkannya di berbagai acara, dan respons dari masyarakat Indonesia benar-benar melebihi ekspektasi kami. Sampai saat ini kami telah mengumpulkan 4.000 unit SPK,” kata Minoru.
Model ini memperluas jajaran kendaraan yang dilengkapi dengan Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut atau ADAS di Negeri ini. Fitur keselamatan aktif mungkin sudah umum ditemukan pada pesaingnya, tetapi terdapat perbedaan yang membuat Fronx sedikit lebih percaya diri.
Biasanya fitur ADAS pada mobil di kelas ini hanya mengandalkan modul kamera tunggal yang tersembunyi di balik kaca depan. Namun berbeda dengan Suzuki Fronx, mobil ini dilengkapi dengan sensor tambahan.wave radar yang berada di housing grill depan.
Fungsinya adalah mengukur jarak antara kendaraan atau objek di depannya dengan melepaskan gelombang sinyal untuk mengaktifkan sejumlah fungsi ADAS yang disebut Suzuki Safety Support (SSS).
Misalnya, fitur Adaptive Cruise Control (ACC) mampu mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan kecepatan dan jarak mobil di depan secara otomatis. Selain menyesuaikan kecepatan naik dan turun, ACC juga dapat menghentikan kendaraan secara mandiri.
Berikut adalah beberapa variasi dari teks yang diberikan: 1. Fungsi Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) berfungsi mengenali objek yang dapat menimbulkan risiko atau tabrakan di jalur yang sedang dilalui. Sistem akan memberi peringatan kepada pengemudi agar segera bertindak jika tidak bisa dihindari. 2. Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) merupakan sistem yang dirancang untuk mendeteksi objek yang berpotensi menyebabkan bahaya atau tabrakan di jalur yang sedang dikendarai. Sistem ini akan memberikan peringatan kepada pengemudi agar segera mengambil tindakan jika tidak mungkin dihindari. 3. Fungsi DSBS II (Dual Sensor Brake Support II) digunakan untuk mengidentifikasi objek yang berisiko menyebabkan tabrakan di jalur yang sedang dilalui. Sistem akan memberi peringatan kepada pengemudi agar segera mengambil langkah yang diperlukan jika tidak bisa dihindari. 4. Sistem Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) berfungsi mendeteksi objek yang memiliki potensi menyebabkan bahaya atau tabrakan di jalur yang sedang dilalui. Jika terjadi situasi yang tidak bisa dihindari, sistem akan memberikan peringatan kepada pengemudi. 5. DSBS II (Dual Sensor Brake Support II) adalah fitur yang bertugas mengenali objek yang berpotensi menyebabkan tabrakan di jalur yang sedang dilalui. Sistem akan memberi peringatan kepada pengemudi agar segera mengambil tindakan jika tidak bisa dihindari.
Menariknya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim bahwa fitur SSS ini telah disesuaikan dengan kondisi lalu lintas di dalam negeri, salah satunya adalah pengurangan risiko kendaraan bermotor untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat.



